Struktur Pergerakan Khilafatul Muslimin
UST. FATHUR ROHMAN S.Th.I, MSI.
Pergerakan Khilafatul Muslimin tidaklah mempunyai jangkauan wilayah tertentu, namun luas jangkauan penyebaran dakwahnya mencakup seluruh wilayah yang dapat dijangkau di belahan dunia ini.Di bawah ini akan dijelaskan struktur pergerakan Khilafatul Muslimin, yaitu:
1. Khalifah yaitu orang yang menjabat sebagai pemimpin atau pengganti kepemimpinan pada sistem pemerintahan Islam (Khilafah Islamiyah), khalifah mempunyai peranan yang sangat besar dalam menjalankan dakwahnya di seluruh negara. Khalifah mengontrol kinerja yang ada dalam negara – negara tertentu yang telah menjadi bagian dari Daulah Islam.
2. Katib al-Khilafah yaitu wakil Khalifah ataupun sekretaris khalifah yang membantu urusannya ketika khalifah tidak berada di pusat pemerintahan.
3. Mustasyar yaitu para penasehat khalifah yang dapat memberikan masukan ataupun saran guna memberikan solusi atas permasalahan umat yang perlu dipecahkan bersama.
4. Wuzara’ ,yaitu para menteri yang membantu khalifah dalam bidang yang telah ditentukan dan dibutuhkan pada saat tertentu. Adapun pada saat ketika penulis melakukan penelitian,terdapat sepuluh wizara’ yang membantu khalifah dalam bidangnya masing-masing. Kesepuluh wizara’ tersebut adalah:
a. , yaitu Menteri Pendidikan dan Pengajaran.
b. , yaitu Menteri Pendataan Umat dan Inventaris.
c. , yaitu Menteri Keuangan.
Menteri Keuangan ini mempunyai tiga bidang tugas, diantaranya:
1. , adalah bagian yang bertugas sebagai pengawas keuangan bait al-mal.
2. , adalah bagian yang mengurusi urusan infaq.
3. ,adalah bagian yang khusus mengurusi urusan zakat, dan mendistribusikannya kepada yang berhak menerimanya (mustahiq).
d. , yaitu Menteri Perhubungan Sosial.
e. , yaitu Menteri Ekonomi dan Pemberdayaan bidang Usaha.
f. , yaitu Menteri Pertahanan dan Keamanan.
g. , yaitu Menteri Olahraga dan Kesehatan.
h. wilayah Jawa dan Madura, yaitu Pembantu Menteri Perhubungan Sosial di dalam wilayah Jawa dan Madura.
i. Indonesia, yaitu Pembantu Menteri Perhubungan Sosial dalam wilayah Indonesia.
j. Internasional, yaitu tugasnya membantu Menteri Perhubungan Sosial dalam skala Internasional.
5. Amir Daulah, adalah Pemimpin yang mengurusi urusan umat dalam batas teritorial negara – negara di dunia.
6. Amir Wilayah, adalah Pemimpin yang mengurusi urusan umatnya dalam batas wilayah Propinsi.
7. Amir Ummil Qura’, adalah Pemimpin yang mengurusi urusan umatnya dalam batas wilayah Kotamadya ataupun Kabupaten.
8. Mas’ul al-Ummah, adalah Penanggungjawab umat yang berada dalam wilayah yang terkecil, semacam kelurahan/ kabilah-kabilah.[1]
Pergerakan Khilafatul Muslimin mempunyai pusat pemerintahan di Propinsi Lampung, dan tidak menutup kemungkinan dapat berpindah tempat di wilayah yang lain sesuai dengan perkembangannya. Adapun mengenai struktur pergerakan Khilafatul Muslimin, penulis tidak/ belum mendapatkan informasi yang rinci tentang susunan personalianya, disebabkan dapat berubah-ubah sewaktu-waktu ketika terjadi tindak penyimpangan yang dilakukan oleh pengurusnya masing-masing, dan hal tersebut dilakukan melalui mekanisme musyawarah[2].
Berikut kepengurusan sementara yang penulis peroleh dalam melakukan dokumentasi terhadap Pergerakan Khilafatul Muslimin pada periode 1428 H/ 2007 M:
Khalifah : al-Ustadz Abdul Qadir Hasan Baraja ’
Katib al-Khilafah : Imam Syaukani, S.Ag
Mustasyar : (Alm.) Prof. Dr. Ir.Sahirul Alim (Guru Besar UGM), Drs. Muslim, (Alm) Abd. Fatah Wiranagapati
Wuzara’,yaitu para menteri yang menjabat dalam Pergerakan Khilafatul Muslimin:
v Pendidikan dan Pengajaran : Ahmad Shobirin
v Pendataan Umat dan Inventaris : Rafli al-Katiri
v Menteri Keuangan : Imam Waluyo
v Perhubungan Sosial : Suryadi
v Ekonomi dan Pemberdayaan Usaha : Abdurrahim
v Pertahanan dan Keamanan : Irza Evriyantori
v Olahraga dan Kesehatan : Ahmad Jainuri
[1] Dikutip dari Dokumentasi Pergerakan Khilafatul Muslimin, pada tanggal,19 Maret 2007.
[2] Wawancara dengan Staf Pergerakan Khilafatul Muslimin di Propinsi Lampung, pada tanggal,19 Maret 2007.
ayo maju terus kita tegakkan syariat islam,
ALLOHUAKBAR
SukaSuka
islam pasti akan kembali berjaya,mari kita berantas segala toghut yang ada karena tidak sesuai dgn perintah ALLAH dan hanya syariat islam yg berhak serta memang harus ditegakan. wahai kaum muslimin!
sesungguhnya syetan adalah musuh yg sangat nyata yg selalu berniat dan terus berusaha untuk mengkafirkan kaum muslimin dgn segala cara !
SukaSuka
subhanalloh, ikut gabung yaaaaaaaaaa,
SukaSuka
@Panglima Kumbang … sudah dariu dulu ana persilahkan … kenapa ndak jadi gabung ..?
SukaSuka
“tidak menutup kemungkinan dapat berpindah tempat di wilayah yang lain sesuai dengan perkembangannya. Adapun mengenai struktur pergerakan Khilafatul Muslimin, penulis tidak/ belum mendapatkan informasi yang rinci tentang susunan personalianya, disebabkan dapat berubah-ubah sewaktu-waktu ketika terjadi tindak penyimpangan yang dilakukan oleh pengurusnya masing-masing”
KHILAFAH KO GA PROFESIONAL GMN BS URUSI PERMASALAHAN UMAT,dakwah tdk bermanhaj,ujuk2 khilafah,payah kalian
SukaSuka
assalamu’alaikum mas awam? mengapa ujuk2, mana yang payah? perlu anda ketahui Khilafah yang kami usahakan ini insya Allah sesuai dengan manhaj Rasulullah SAW. “Khilafah Ala Mnhajinnubuwwah” di mana cirinya ? bisa saya sebut di bawah ini :
1. Dari tidak ada kemudian diadakan (dimaklumatkan kembali) keberadaannya
2. Dari tidak ada pengikut menjadi mempunyai pengikut
3. Dari tidak ada kuasa menjadi di beri kuasa Insya Allah do’a antum
4. Dari tidak ada wilayah menjadi diberi wilayah Insya Allah, do’a antum juga
5. Dari ketaatan kepada sistem jahiliyyah kepada ketaatan kepada Allah, Rasulullah dan Ulil Amri…
Begitulah sejarah khilafah yang mengikuti manhajnya Rasulullah SAW, jadi tidak ada istilah ujuk-ujuk seperti mas katakan, siapa yang akan memulai sistem khilafah ini kalau bukan kita sendiri? Apakah kita menunggu maklumat dari Allah, mustahil tentunya kita yang memulai, jadi tidak mungkin khilafah tahu-tahu besar kan mestinya dari yang kecil dulu baru berkembang menjadi yang besar … mana yang payah ? sementara ini kita berjuang insya allah tidak payah , bahkan dengan tulus ikhlas kita tetap berjuang demi tegaknya sistem khilafah ini, bagi mas yang belum masuk ya kami tunggu untuk berjuang di dalamnya supaya tidak payah seperti yang mas katakan…jadi Khilafah perlu banyak orang untuk menegakkannya jangan menunggu sudah tegak dulu baru mau gabung, sekarang saatnya untuk berjuang …..Khilafah ala minhajinnubuwwah sudah dimaklumatkan …baca kembali maklumatnya…. dan kami tunggu untuk bergabung bersama kami
SukaSuka
mungkin akhi KhM jauh lebih pinter dari saya tentang khilafah. tapi saya kok agak bingung gituh liat khilafah yang antum dan kawan2 teriakkan. daulah khilafah itu bukannya sebuah negara? negara kok numpang di negara orang lain? gak berdaulat dunk. sepemahaman saya, khilafah itu setidaknya memiliki kedaulatan sendiri, keamanan (militer) dikuasai oleh khilafah. melaksanakan uqubat kepada para pelanggar. sistem pemerintahan, ekonomi dan pendidikan, dll berjalan sesuai syariat, dan itu harus totalitas, ga boleh disimpen dulu. kalo daulah (negara) itu boleh numpang, kenapa rasul yang mulia, gak numpang aja di Makkah lalu memproklamirkan kedaulatan daulah di sana? faktnya adalah, Rasul SAW memastikan kesediaan Yatsrib (Madinah) terlebih dahulu untuk menjadikannya sebagai titik awal negara, kepemimpinan dan ketaatan diserahkan sepenuhnya kepada Rasul sbg amirul mukminin saat itu. jihad juga begitu menggelora kala itu. tapi, sy tidak melihat itu di Khilafah yang antum sekalian proklamirkan. selain itu, masih byk lagi yang sy ga ngerti dalam metode antum menerapkan syariat. tapi, saya tetap memberikan apresiasi yang tinggi, karena antum dan kawan2 begitu mencintai syariat yang mulia ini. semoga Allah memudahkan.
SukaSuka
setuju, insya allah allah akan berikan semuanya jika kita bener-bener bersatu!!!! dibawah sistem khilafah tentunya, ana juga baca sejarah nabi Muhammad SAW, ketika awalnya kemudian sampai berhijrah ke Yastrib dan kemudian di terima di Yastrib dan Rasulullah sebagai pimpinan tertinggi… kenapa Rasulullah sampai ke Yastrib? karena dimusuhi… kenapa Rasulullah sampai hijrah ke Yastrib (Madinah) karena diterima oleh masyarakat Madinah… Apakah datang ke Madinah dengan Perang??? tidak, Rasulullah datang dengan dakwah dan diterima… Apakah Rasulullah ketika memasuki kembali dengan Perang??? tidak bukan? .. perang terjadi ketika diganggu… Terima kasih atas apresiasinya… kita mau usahakan sistem khilafah ini diterima di Indonesia.. dengan jalan dakwah… ketika kita dakwah tidak ada di musuhi kenapa kita harus angkat senjata?… Insya Allah dengan segenap kemampuan yang ada kita usahakan sistem khilafah dari Khilafatul Muslimin ini akan menjadi cikal bakal Khilafah yang antum inginkan.. dan perlu di garis bawahi khilafah tidak di batasi oleh kotak-kotak negara…. Rasulullah tidak mendakwahkan berdirinya negara Madinah, hanya orang ssetelahnya yang meyebutnya negara Islam Madinah, namun secara nubuwah Rasulullah adalah mempunyai misi Rahmatan Lil Alamin, untuk semua alam, tidak hanya untuk negara, nah sesudah Rasulullah sudah tidak ada sistem nubuwah yang ada sistem khilafah!!!!!! tinggal kita mau ndak bergerak dalam sistem khilafah, sistemnya yang kita jalani dan kita coba tandingkan kepada sistem lain… kalo kita beri contoh bahwa sistem khilafah adalah untuk semua tanpa di batasi negara insya Allah kekuasaan yang antum inginkan ada wilayah, ada pasukan dan lain-lain akan terbentuk manakala khilafah sudah didukung dan di terima, ..maka mari kita sempurnakan sistem khilafah ini, ana yakin sangat sulit, karena ana sudah berusaha di dalamnya dan mencoba untuk ikhlas beramal dalam menyempurnakan , walaupun baru sementara sifat Kholifahnya… sampai semua dukungan diberikan, apalagi yang baru berangan-angan adanya khilafah ? yang sudah mau pada sistem saja suangat sulit, bukan mendirikan negara di dalam negara , tetapi mengajak bersatu pada sistem khilafah, kebetulan di mulai di Negara Indonesia…
Ibarat orang mau melaksanakan sholat jum’at, hukumnya wajib dan tidak ada sejarah sholat jum.at tidak dilaksanakan gara-gara tidak ada masjid, atau masjidnya belum jadi baru ada atap dan lantai saja , apakah kita lantas berpendapat kalo begitu tidak perlu sholat jum’at, sholat jum’at tetap di jalankan , walaupun masjidnya belum jadi..
sistem khilafah ini adalah wajib di adakan … bersatu wajib dilaksanakan dan wadah bersatu hanya pada sistem ini apakah kalo tidak sempurna sistem tersebut lantas kita boleh mengatakan jangan bersatu dulu karena khilafah belum tegak? karena khilafah baru punya lantai saja… dan lain-lain yang belum di punyai khilafah ini.. jalan kita adalah memulai adanya khilafah lagi , wajib bersatu adalah mutlak dan bersatu hanya dalam sistem khilafah… itulah contohnya, lantas kalo belum punya apa-apa apakah boleh kita bilang jangan bersatu dulu, karena tidak ada wadahnya, atau ayo bersatu pake wadah-wadah lain….?.. saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ajakan bersatu dalam sistem ini belum bisa diterima oleh semua orang karena kekurangan kami, tapi tetap saja kami mengajak siapa saja untuk mau bersatu dalam sistem khilafah ini, kebatilan akan mengalahkan yang benar manakala didukung oleh banyak orang dan manajeman dengan baik, maka untuk memenangkan sistem yang benar perlu dukungan banyak orang, dengan bersatu semua orang untuk mendukungnya tidak mustahil kekuasaan akan di berikan, pasukan akan ada dengan sendirinya dan lain-lain… semoga ajakan bersatu kita ini pada sistem khilafah tidak menjadikan firqoh baru sebagaimana yang banyak tuduhkan kepada kami, kami hanya menyampaikan dan mengingatkan hanya dengan sistem khilafah, khilfah Islamiyyah, kekholfihan Islam/ Khilafatul muslimin akan tegak, kenapa harus nama “khilafatul Muslimin” … jawab agar supaya ingat tujuan utama adalah bersatu dalam sistem “khilafah islam” jadi tidak ada batasan di negara manpun untuk bisa kita sampaikan misi ini, coba kalo kita karang-karang nama lain nanti orang lupa tujuan asalnya dan yang ada malah nama yang dibuat baru yang dikenal sama orang… sebagai bukti contoh banyak …
SukaSuka
Luar biasa…. Ana sgt apresiatif. Semoga Allah memberi petunjuk & rahmat-Nya untuk ke-bersatu-an Ummat. Yg berjuang dengan TANGAN, dg LIDAH & dg HATI, mari kita sama-sama bersatu. Hilangkan perbedaan semu yang amat merusak. Tegakkan Kalimatullah dan Sunnah Rasul-Nya, meski pelan namun pasti. Hilangkan segala retorita tegakkan KHILAFAH yang hanya berupa khayalan namun entah kapan terrealisasinya. Khilafatul Muslimin ana lihat sudah benar arahnya, karena tdk ada ego kelompok bahkan berniat untuk mempersatuan ummat dg langkah nyata berupa tegaknya Khilafah meski berawal dari skala kecil. Indikator yang ana lihat, mereka tidak peduli siapapun KHALIFAHnya yang terpilih nanti meski dari HT, IM, NU, Muhammadiyah dll asalkan berbobot, dipilih ummat & benar-benar berjuang berdasarkan acuan Al Qur’an dan al Hadits.
Bravo saudara-saudaraku. Insya Allah, Allah akan meridhoi. Amin…
SukaSuka
Negara Islam yang dibangun Rasul di Yatsrib tidak bagian dari negara manapun. Ini kok negara khilafah dalam negara Indonesia. Ngawur sampean.
SukaSuka
Rasul membangun sistem jama’ah mas… untuk seluruh dunia bukan untuk satu negara …OK?
SukaSuka
sy setuju dgn orang awam,maksudnya ujuk2 klu mau mengikuti minhajinubuwwah hrs apal dulu bagaimana rosulullah memperjalankan islam dari ada jd ada maksudnya gmn,sy melihat dar tdk ada jd ada nya khilafah buatan baraja dan pola rosul sangat berbeda,intinya pelajari aja dulu minhajinubuwwah yg sebenarnya
SukaSuka
Insya Allah yang antum pahami itulah yang kami perjuangkan ….dan kalo yang lain baru teori saja sudah mengalami kesulitan apalagi kita yang sudah membuktikan teori itu tentunya lebih sulit lagi dan lebih butuh kesempurnaan .. dengan masuknya Mas Dwi Insya Allah akan lebih ada manfaatnya lagi ….
SukaSuka
Ngapain masuk khilafatul muslimin klo sistemnya gak sesuai dengan tuntunan sunnah.
SukaSuka
@Abdullah ..kalo ada sistem islam selain khilafah yang berdasarkan sunah ana minta tolong ditunjukkan ya biar bisa bubar ini khilafatul muslimin…
SukaSuka
“Khilafah Ala Mnhajinnubuwwah”
kepada teman-teman yang merespon khilafatul muslimin baik itu yang bernada sindiran, mengejek, melecehkan, bahkan dengan terang-terangan menolak khilafatul muslimin, karena mereka memiliki ilmu hanya untuk mendebat, bukan untuk menari keridhaan Allah SWT. saya memang bukan ahli dalam bidang ilmu keagamaan tapi saya paham, sitem apa lagi yang sesuai dengan syariat islam untuk menegakan syariat islam terbukti dengan NII atau sejenisnnya yang menggunakan cara-cara kekerasan misalkan dengan untuk merebut negara jelas itu akan mendapat masalah, selain kita akan berurusan dengan penguasa/pemerintah, sebelum kita meraih cita-cita syariat islam kita sudah terlebih dahulu di BEKUK, ATAU PENJARA, atau di dooor. menurut saya itu perbuatan yang kurang pas, juga dengan organisasi-organisasi2 islam kalo cuma berharap dan berharap kapan kita bisa memiliki hkilafah bisa tegak, sesuai syariat islam organisasi yang pernah ada dan terbukti bisa membesarkan islam itu ya khilafah, bukan organisasi yang di pimpin oleh ketua umum KETUM misalkan,
dari penyataan dan pertanyaan pada komentar2 di atas :
1. untuk menegakkan khilafah harus punya negara atau daerah kekuasaan tidak menumpang pada negara lain, sudah kita jelaskan bahwa “Khilafah Ala Mnhajinnubuwwah” itu mengikuti cara-cara Nabi muhammad SWA, model da cara itu tidak harus persis sama, atau harus sama dengan para holifah terdahulu, coba kita perhatikan sejarah kekholifahaan cara dan model dan gaya kepemimpinan itu tidak sama yang penting sesuai dengan syariat islam,
2 pertannyaan dia atas untuk bergabung dengan khilafatul muslimin kenapa harus ada bai’at segala ?, jelas kita harus ada bai’at kepada Allah dihadafan kholifah, amir, atau pada kemasulan yang ada pada daerah masing-masing, berbeda dengan jaman Nabi Muhammad kalau pada jamannya Nabi Muhammad yaitu dengan menyatakan dua kalimah syahadat, karena jamannya jaman jahiliyah, kalau sekarang umat islam sudah sangat banyak hamir sepertiga dunia memeluk agama islam selain kita mengucapkan duakalimahsyahadat kita berjanji kepada Allah dihadapan kholifah, amir atau masul, untuk melaksanakan syariat islam dan menjauhi segala larangannya, kenapa harus BERJANJI, KARENA KITA BELUM PUNYA WILAYAH KEKUASAAN, KARENA KITA BELUM BISA MENERAPKAN SYARIAT ISLAM YANG BERHUBUNGAN DENGAN HUKUM PIDANA, YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN PENEGAKAN-PENEGAKAN HUKUM, makanya warga holifahtulmuslimin harus orang-orang yang dapat menghidari perbuatan-perbuatan DOSA, “Khilafah Ala Mnhajinnubuwwah” metodenya mengikuti cara-cara seperti jamannya Nabi Muhammad SAW sebelum memiliki wilayah kekuasaan di makah, satu persatu, orang per orang, individu individu, dan kalau sudah merasa mampu dalam semua bidang, terutama kaum muslimin sudah menyatakan sebagai warga kholifah kita tidak merebut negara tapi kita merebut kaum muslimin, kita tidak perlu memerangi negara dengan cara-cara kekerasan negara akan tunduk dan patuh atas kemauan mayoritas masyarakat
3. kekholifaahan itu saran dan prasarana ibadah, supaya kita menjadi kaum muslimin kafah
SukaSuka
assalammualaikum
gmn pola perjuangan khilafatul muslimin?
apakah pergerakkannya da d bandung?
saya tertarik dgn khilafatul muslimin
SukaSuka
Isnya Allah ada di Bandung dan sebentar lagi tahun 2010 insya Allah akan ada daurah Da’i Internasional di Bandung tepatnya di PUSDA’I rencananya … mudah-mudahan bisa ketemu di sana.. dan kami tunggu untuk dapat gabung bersama kami …
SukaSuka
Beli kucing dalam karung.
SukaSuka
@Abdullah …ya nggak lah coba antum ikut saja ndak usah ngomong yg ndak jelas ..
SukaSuka
Wah, kok para Ulama dari dulu gak kepikiran begini. Coba dari dulu kan udah jadi. Tapi bukannya mereka (para kiaia) mencurahkan waktunya untuk islam, dan ulama itu warothatul ambiya’, pewaris para nabi. Kok gak kepikiran ya….., salah kah mereka, atau gak sia-siakah usaha ini ? Denger2 gak akui pemerintahan indonesia ya…., gak mau hormat bendera (tentu). Tapi ikut menikmati fasilitas Indonesia. (jangan setengah-setengah dong) Sudah cukupkah kita belajaar Agama sehingga jadi ada begini, harus begini lagi……, Ya Alloh berikan hidayahMu dan InayahMu…… Amiiiin
SukaSuka
Alhamdulillah .. Allah masih kita beri kenikmatan tuk menikmatinya … jangan cuma denger yah mas.. kalopun denger yah sumbernhya harus jelas dari siapa kah… agar tidak di bilang ghibah atau fitnah … doa…. Amin
SukaSuka
“Khilafah Ala Mnhajinnubuwwah”
Nabi Muhamaad SAW juga pada permulaan hidupnya di jaman jahiliya dengan otomatis tinggal dan menerima fasilitas jahiliyah, kenapa kholifah baru sekarang karena itu sudah sunahnya, sebaiknya kita banyak istifar
SukaSuka
@PK . ???
SukaSuka
To. Orang Awwam.
Asslm. Wr.. Wr..
Ya baiknya baca dan ketemu dulu dengan kami. diskusi yang baik. kalau belum-belum sudah bilang parah kan tidak adil! Orang tidak adil dalam bahasa agama kita dzalim kan? “Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang dzalim.” QS Ash-Shaff:07. Semoga saja anda tidak.
Wassalam,
Ahmad MS. Sumbawa Barat. NTB.
SukaSuka
Trima kasih Mas Ahmad … kunjung terus yah sambil mengisi jawaban-jawaban diskusi ini …
SukaSuka
orang awam antum ini aneh belum memahami sistem khilafah yang dimaklumatkan Khilafatul Muslimin sudah mencela, kalau anda orang muslim harusnya anda bersyukur ada yang memaklumatkan dan menggerakkan sistem yang diwariskan Rosulullah SAW dan ini tidak ditunda2 lagi dengan harapan persatuan ummat yang rohmatan lil alamin sebelum kiamat tiba..dan antum juga bersyukur dengan islam bersatu maka akan kuat sehingga tidak dijajah orang2 kafir…camkan itu..
SukaSuka
Setuju Mas Budiarto … dengan bersatu ummat Islam .Insya Allah, Allah turunkan Rahmat …
SukaSuka
khilafah adalah adab struktural Islam yg dicontohkan Nabi saw, bentuk majlis yg benar adalah khilafah sebab ada penanggung jwb nya yaitu Imam, nabi saw bersabda “Pilihlah Imam-iman orang kepercayaan diantara kamu, sebab mereka orang-orang perantaramu kpd Tuhanmu.” HR Ad Daruquthni dari Ibnu Umar.” – “Barang siapa yang mati sedang dia tidak mempunyai Imam, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah.” HR Ahmat.
Himbauan saya : antar khilafah janganlah merasa paling baik dan benarnya sendiri, kt eratkan ukuwah Islamiah tanpa memandang dari golongan mana. Hilangkan firqoh dan per erat hubungan antar Imam dan bersatunya para Imam akan menegakkan Islam mutakhirin.
SukaSuka
Imam Zaman Akhir
Kedatangan Imam Mahdi telah di khabarkan dalam Hadits nabi Muhammad saw, sebagaimana kedatangan nabi Muhammad saw dikabarkan dalam Injil, yang mengatakan “Aku akan mohon kepada Allah untuk mendatangkan seorang paraklet yang lain selain dari padaku yang bernama Ahmat, apabila dia datang maka ikutilah dia, karena dia datang dalam namaku.”
Injil mengatakan yang datang adalah seorang paraklet atau nabi, maka kemudian hadir dibumi ini seorang nabi yang bernama “Muhammad saw”. Sementara yang datang di zaman akhir, tersebut dalam hadits adalah seorang IMAM, bukan seorang NABI.
Imam Mahdi diturunkan Allah swt untuk melengkapi berita suci dari langit yang pasti akan hadir untuk meluruskan ketauhidan umat manusia. Memperbaiki peribadatan manusia dengan syari’at yang baik dan benar. Kita simak firman Allah swt dalam Surat Ya Sin 1-5 :
يس, وَالقُـرْان الْحكِيِْـم, اِنـَّكَ لـَمِـنَ الـْمُـرْسَـلِيْن, على صِرطٍ مُـسْتـَقِيْمٍ,
تـَنـْرْيْلَ الْعـرْيْرِْالْرَّحِيْمِ.
“ya, Sin. Dan (dengan) al Qur’an yg penuh hikmah. Kamu tidak lain (termasuk) dari para utusan. Yang berada diatas jalan lurus. (yang kamu bawa wahyu) Yang pernah diturunkan oleh Tuhan yang Maha Perkasa lagi Pengasih.”
Allah swt mengabarkan akan mengutus seseorang di zaman akhir dengan sebutan SIN, seseorang yang keberadaannya bersifat mutasyabihat. Kehadiran Sin itu membawa HIKMAH al Qur’an, maka Allah swt menegaskan “tanzilal ‘azizir rohim” yang di bawa Sin adalah wahyu yang pernah diturunkan, bukan wahyu baru. Meskipun Sin itu seorang utusan Allah, namun dia bukan seorang nabi, karena tidak membawa nubuwat baru. Dengan hikmah al Qur’an Sin mengajarkan kemurnian dari tauhid, penegakkan hukum al Qur’an dan meluruskan adab-adab dalam syari’at Islam. Sin bertindak sebagai Mubtadid bukan Mujadid. Dalam agama Islam tidak dibutuhkan seorang Mujadid karena Islam agama yang telah disempurnakan Allah untuk penduduk mutakhirin. Dan pintu nubuwat telah ditutup karena Muhammad nabia bakdah atau nabi terakhir. Hubungan Sin dengan kehadiran Imam Mahdi sangat erat, karena yang dimaksud Allah dengan Sin adalah Imam Mahdi. Kehadiran Imam Mahdi diakhir zaman secara ghoib didampingi dua nabi besar Muhammad saw dan Isa a.s. Karena yang di bawa Imam Mahdi adalah syari’at nabi Muhammad dengan menggunakan metoda dakwah seperti yang dilakukan nabi Isa as yang telah disempurnakan oleh nabi Muhammad saw. Sin berdakwah dengan mengedepankan KASIH yang dilengkapi rasa SAYANG yang di ajarkan nabi Muhammad saw. Jadi Kasih Sayang atau rahman rohim yang dikedepankan dalam dakwahnya Sin atau Imam Mahdi. Sebab Islam diturunkan dimuka bumi ini sebagai Rohmatan lil ‘alamin atau pembawa kesejahteraan dan kedamaian bagi seluruh alam. Imam Mahdi diturunkan selagi Islam menghadapi fitnah besar sebagai agama teroris dan agama radikal. Maka Imam Mahdi sebagai pelopor penggerak kebangkitan kasih sayang di zaman akhir ini,
Tanda-tanda yang melengkapi Sin atau Imam Mahdi sebagai Utusan Allah swt :
Terjadinya gerhana bulan diawal bulan romadhon dan gerhana matahari di pertengahan bulan romadhon, seperti dtegaskan hadis nabi saw sbb :
اِنَّ لِمـهْـدِ يـِنَا اَيَـتـَيْنِ لَمْ تـَكُونـَامُنـْدُخـَلِْق السَّـموَتِ وَالاَرِْض يَنـْخـَسِفُ
القـَمَـرَ ِلاَ وَِّل لَيْلـَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَتـَنـْكَشِفَ الشـَّمْسُ فِى النـِّصِفِ مِـنـْهُ.
Sungguh Mahdi kita mempunyai dua tanda yang belum pernah terjadi semenjak terciptanya langit dan bumi yaitu gerhana bulan di awal bulan romadlon dan gerhana matahari di pertengahan bulan itu. HR Ad Daruquthni
Terjadi pada hari Sabtu malam minggu tgl 8 malam 9 Nopember 2003 M atau tgl 13 malam 14 Romadlon 1424 H (lebih awal terjadi), dan gerhana matahari terjadi pada hari minggu tanggal 23 Nopember 2003 atau tgl 28 Romadhon 1424 H. Fenomena alam seperti ini belum pernah terjadi semenjak diciptakannya langit dan bumi. Karena menyangkut matahari, maka perhitungan waktunya berdasarkan hitungan samsiyah (matahari). Jadi tepatnya tgl 8 malam 9 Nopember 2003 untuk gerhana bulan dan tgl 23 Nopember 2003 untuk gerhana matahari.
Sin atau Imam Mahdi sebagai utusan Allah, maka seluruh ilmu yang diajarkannya berasal dari Allah swt dan tidak belajar dari sesama manusia. Sin atau Imam Mahdi tidak mempunyai guru yang mengajari dirinya tentang risalah yang disampaikannya. Karena Sin atau Imam Mahdi mendapatkan ilham atas ilmu yang disampaikannya lansung berasal dari Allah swt melalui perantara malaikat Jibril. Karena malaikat Jibril inilah yang menjadi perantara penyampai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Isa as dan Nabi Muhammad saw. Yang disampaikan malaikat Jibril kepada Sin atau Imam Mahdi adalah Hikmah atau Hakekat al Qur’an sebagai wahyu yang pernah diturunkan Allah swt.
Sin atau Imam Mahdi mempunyai tanda mutasyabihat dari Allah swt, seperti tanda mutasyabihat yang terjadi terhadap diri nabi Muhammad saw. Tanda itu diberikan Allah swt kepada para utusan-Nya untuk menghindarkan pemalsuan oleh reka yasa Syaithan yang terkutuk. Segala sesuatu yang berasal dari Allah itu adalah hak dan tidak pernah meragukan. Karena segala yang diajarkan tidak ada yang bertentangan dengan kitabullah. Kecuali nabi saw mempunyai hak nasik dan hak mansuq maka nabi bertindak sebagai MUJADID. Sedangkan Sin atau Imam Mahdi tidak demikian, maka dia bertindak sebagai MUBTADID (menggembalikan ajaran sebagaimana syari’at nabi pendahulunya yaitu Muhammad saw). Islam telah sempurna dan disempurnakan oleh nabi Muhammad saw. Hal tersebut telah di tegaskan Allah swt seperti dalam firman-Nya :
“Pada hari ini telah Ku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Ku cukupkan padamu nikmat karunia-Ku, dan telah Ku ridhoi Islam sebagai agamamu.” QS Almaidah ayat 3.
Dengan sempurnanya agama Islam, maka tidak diperlukan lagi suatu upaya pembaharuan oleh tangan manusia. Yang berhak memperbaharui agama Allah hanyalah para Nabi-Nya, sedangkan di zaman akhir ini Allah swt telah menyatakan Muhammad nabiya ba’dah atau nabi terakhir. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
SukaSuka
trus bagaimana dengan jama’ah muslimin yang di cileungsi? apakah sama?
bagaiaman dengan HT yang slama ini memperjuangkan khilafah?
trus bagaimana jama’ah anshoruttauhid atau jama’ah lain yang tidak/belum berbai’at kepada khilafah muslimin? setahu ana sepanjang konflik timur tengah dari zaman zeeebooot ampe zaman sekarang para mujahidin yang berjuang disana (misalkan thaliban) secara ja’maah (tanjin) mereka sudah mengangkat amir/pemimpin yang semua yang bernaung dibawah amir sudah tentu taat kepada amir selama tdk menyimpang dengan KITABULLOH.
Nah khilafah muslimin ini sendiri bagaimana? kapan berdirinya? jama’ah muslimin cileungsi jg sudah punya struktur yang demikian, mungkin ANSHORUTTAUHID, MM atau Jama’ah Tabligh juga punya struktur yang demikian.
TRUS KALO SUDAH BEGINI SIAPA YANG HARUS DIPENGGAL LEHERNYA ??????
Mohon kasih penjelasan dengan jelas sehingga kami tidak bingung.
Jazakalloh
SukaSuka
Yah tidak sama, disemua jama’ah tersebut punya prinsip dan keyakinan masing-masing, dan kita masih menganggap itu saudara kita seiman, hanya beda perjuangan saja mereka mungkin baru ke tahap mencita-citakan , tetapi di khilafatul muslimin sudah mencoba memenuhi cita-cita tersebut tinggal penyempurnaan , nah kami harapkan mereka semualah yang nanti ikut serta menyempurnakan sistem khilafah ini, siapapun kholifahnya tetap kita setujui , hanya saja tetap pada prinsip jama’ah dan pada sistem khilafah… bukan membntuk begara dalam negara tetapi menguatkan jama’ah di dalam negara sehingga jama’ah ini akan terus berkembang dan tanpa di batasi oleh kotak-kotak negara…dan akhirnya khilafah akan tegak di bumi yang kita pijak ini, tanpa kekerasan, tanpa pemberontakan yang ada hanya persatuan hati yang terikat pada satu keyakinan yaitu tegaknya sistem Khilafah di dunia ini …dan insya Allah bukan sesuatu yang mustahil …
SukaSuka
asslm’km wr.wb. kenapa khilafatul muslimin tdk ada gesekan dengan pemerintah, seakan-akan khilafatul muslimin ini sudah direstui oleh pemerintahan saat ini. mohon jawabannya.
SukaSuka
Gesekan tetap ada di manapun itu, termasuk di dalam keluarga pun ada dan di dalam saudara kembarpun ada tetapi di dalam Khilafatul Muslimin tidak memperbesar gesekan tersebut dan lebih baik mencari jalan islah dan sabar yang lebih baik…
SukaSuka
Selama belum sepakat para pejuang dalam satu sistem Khilafah yah jangan bicara soal Siapa yang di penggal lehernya … ngeri deh kalo masing-masing mau memenggal leher saudara seiman … apa ndak sebaiknya di satukan dulu dalam satu sistem khilafah dan masing-masing mau menyerahkan kepemimpinannya dan sepakat pada sistem khilafah … nah sekarang yang terjadi masing-masing bekerja dengan cara tafsirnya sendiri-sendiri … padahal Rasulullah sudah terangkan di dalam perjalanan dakwahnya nanti tidak ada lagi nabi yang ada adalah kholifah, yah sepakati dulu kholifahnya, sekarang sudah ada yang mengumumkan tunggu apa lagi?
SukaSuka
duh ko jadi ribut khilafah begini….. jangan bicara2 khilafah klo negeri sndiri belum futuh… gimana mau membebaskan wilayah lain kl wilayah sendiri masih dlm genggaman thogut. bebaskan negi ini baru kita bicarakan khilafah…. jangan2 kita mlh ga tau khilafah……
SukaSuka
Insya Allah kita tidak ribut ….yang ribut yang tidak mau khilafah … sabar bagi kita adalah lebih utama dan berjuang tidaklah menunggu adanya wilayah.. Ingat Rasulullah ketika ada perintah untuk diutus sebagai Rahmat Semesta Alam… sudahkah rasulullah mempunyai wilayah? tidak… tapi rasulullah tetap saja berjuang pada sistem Nubuwah di bawah tuntunan malaikat Jibril , tetapi sekarang Rasulullah sudah tidak ada dan perjuangan di lanjutkan pada sistem Khilafah, tidak usah menunggu adanya wilayah dalam bentuk negara, wilayah dakwah adalah bumi ini, berjuanglah pada sistem khilafah dan ajaklah masing-masing individu pada sistem khilafah, insya allah kalo masing-masing individu sudah rindu khilafah, dan bergabung dalam sistem khilafah, mudah bagi Allah untuk memberikan wilayah….
SukaSuka
sebenarnya ga perlu aneh dan ga perlu mengeluarkan nada sinis kepada orang bodoh(awam)
sebab mereka itu adalah korban penjajahan/pembodohan dari orang2 terdahulu (ulama su)
hanya orang-orang pintar yang akan menggunakan otaknya untuk berfikir dan akan selalu bertanya akan hal yang tidak dia pahami, orang pintar apabila mengeluarkan ucapan pasti dengan ilmu, dan orang pintar tidak akan mencela orang yang kaga dia kenal,
tapi kalo orang awam pasti akan mencela orang yang kaga dia kenal,,,,????? sebab orang awam,,, apa-apa yang dia dengar itu yang keluar dari mulutnya, tanpa dia sarinf dan kaji.
SukaSuka
kalo standarnya pinter kita tu mau sepinter apa…..?? sepintar firaun…? sepintar abu hisyam..? ato spinter apa..?. kepintaran manusia itu terbatas apa yang dia lihat dan apa yg di dengar….ana kira antum juga tau…. kl bgitu seluas apa pendengaran n penglihatan antum seluas itu pula kepinteran antum….
SukaSuka
masalah penggal memenggal, sudah sering saya lakoni
kambing beberapa ekor sdh tak penggal
apalagi ayam…………………. wuiih buanyak..
nanti yang terakhir ??????????????????????????
SukaSuka
yah, begitulah keadaan orang islam sekarang ini, suka memfonis tidak memberikan solusi..
SukaSuka
Ana Punya Ikhwan yang tinggal juga di lampung. Dia bersama beberapa ikhwan yang lain pernah bertemu dan berdialog langsung dengan pimpinan Jamaah ini (Abdullah Baraja).
Dari perbincangan tersebut, ikhwan kami menyimpulkan bahwa ‘Kelompok’ ini hanyalah “PECAHAN DARI PECAHAN”.
Mengapa mudahnya Abdullah Baraja melepaskan Bai’ahnya dengan membentuk Jama’ah baru (Sempalan)….??
SukaSuka
Yah… mudah-mudahan ana berharap “pecahan dari pecahan” itu tidak benar adanya … trima kasih dan kalopun memang yang antum omongin itu benar adanya mudah-mudahan akan menjadikan pecahan-pecahan itu kembali bersatu kepada sistem yang benar-yaitu sistem khilafah siapapun kholifahnya kami siap..
SukaSuka
antum jgn mengatakan begitu… kl kita tdak berada dlm kbenaran berarti sebaliknya…. apa mnurut pengertian antum dari kata “pecahan dari pecahan”… itu sama saja dgn “sempalan dari sempalan”. n itu sama saja dengan tafarruq…. karena merasa sok bener akhirnya tafarruq… buat yang baru lagi yg mnurutnya bener,, kl tdk sesuai buat baru lagi.. lambat laun menemui ksalahn lagi trs buat jamaah baru lagi.. dst. mau d bawa kmna umat ini kl komitment pada yg pertama dilepaskan. kita ini sbenarnya tidak sabar dlm berjamaah…. lantas kpan Allah akn menjayakan islam sedangkan diri kita tdk ada ksabaran…..
SukaSuka
Coba di baca ulang maklumat lagi yah.. terus berfikir dan bergabunglah bersama kami, khilafatul muslimin adalah untuk semua golongan, untuk semua negara, memakmurkan bumi dan mensejahterakan ummat..
SukaSuka
toek abu assyamil
putra ana yg duduk di bangku TK tertawa atas komentar antum..
ana harap lain kali kalau mau berbohong harus lebih prof yach..
SukaSuka
Lalu kenapa untuk menjadi anggota khilafatul muslimin mesti mengisi formulir pendaftaran, apakah agar di akui anggota khilafatul lainnya……..
SukaDisukai oleh 1 orang
Formulir hanya salah satu bagian dari ketaatan dan kedisiplinan warga khilafah dan untuk memudahkan kepengurusan di perwakilan Khilafatul muslimin, ada juga yang sampai saat ini belum mendapatkan kartu anggota dan mengisi formulir …dikhawatirkan kalo terjadi apa-apa bisa diatasi segera jika dia mempunyai kartu anggota dalam struktur yang jelas kepengurusannya…meskipun belum punya kartu anggota pun jika terjadi sesuatu hal padanya dan ada saksi bahwa dia anggota khilafah akan tetap diusahakan untuk di bantu …trima kasih atas kunjungannya..
SukaSuka
Yah biar tertib pengyrusannya
SukaSuka
pelajaran : mengarang cerita
ana punya kawan yang tinggal dekat rumah ‘ab assy’ (AA)
kawan ana ini kaga suka dengan AA
karena ketidak sukaannya dgn AA dia bilang pada ana bahwa AA orangnya idiot
karena ana tidak menyelidiki sendiri….. yaaah ana sich percaya aja karna dia kawan dekat ana…
di lain pihak kawan dekatnya AA yang baru ana kenal….. dia bilang kalo si AA orang baik
ana sih kaga percaya sekalipun dia benar karna ana baru kenal dengan dia.. lagi-lagi ana kaga mau cari tau sendiri
kira-kira begitulah yang dilakukan oleh kebanyakan orang……… selalu mendengar..mendengar dan mendengar…
tidak mau mencari tau sendiri keadaan yang sebenarnya
sekian pelajan mengarangnya ….. wassalam
SukaSuka
Sekedar mengingatkan.> kpd sdrku Muslim,Muslimah.bahwa khilafah adalah tempat bersatunya umat Islam, jadi kami ngajak antum bersatu bukan untuk berdebat kerena persatuan telah dicontohkan rosul dan shohabat dari golonagan Muhajirin dan gol Ansor dan sudah lengkap tuntunannya dalam AlQuran dan Hadist shaheh.wassalam.
SukaSuka
untuk saudara2 yg berkoar-koar tntang khilafah… buktikan jika apa yg anda bawa benar adanya… bebaskan negeri ini sbgmna Rasulullah SAW membebaskan negerinya. buat apa kita bicara khilafah kl rumah sendiri berada dlm genggaman orang kafir.. ana teringat wasiat imam NII pertama mnyatakan
“saja (Imam) melihat tanda tanda bentjana angin jang akan menjapu bersih seluruh mudjahid ketjuali jang tertinggal hanya serah/bidji mudjahid yang benar2 memperdjuang-kan/mempertahankan tetap tegaknja Negara Islam Indonesia sebagaimana diproklamasikan tanggal 7 Agustus 1949. Disa’at terdjadinja bentjana angin tersebut ingatlah akan semua Washijat saja ini:
1. Kawan akan mendjadi lawan, dan lawan akan mendjadi kawan.
2. Panglima akan mendjadi Pradjurit, Pradjurit akan mendjadi Panglima.
3. Mudjahid djadi luar Mudjahid, luar Mudjahid djadi Mudjahid.
4. Djika mudjahid telah ingkar, ingatlah; “Itu lebih djahat dari iblis”, sebab dia mengetahui Strategi dan Rahasia perdjuangan kita, sedang musuh tidak mengetahui. Demi kelandjutan tetap berdi-rinja Negara Islam Indonesia, maka tembaklah dia.
5. Djika Imam berhalangan, dan kalian terputus hubungan dengan Panglima, dan jang tertinggal hanja Pradjurit petit sadja maka Pradjurit petit harus sanggup tampil djadi Imam.
6. Djika Imam menjerah tembaklah saja, sebab itu berarti iblis. Djika Imam memerintahkan terus berdjuang, ikutilah saja seba-gai hamba Allah SWT.
7. Djika kalian kehilangan sjarat berdjuang, teruskanlah perdjuan-gan selama Pantja sila masih ada, walaupun gigi tinggal satu, dan gunakanlah gigi jang satu itu untuk mengigit.
8. Djika kalian masih dalam keadaan djihad, ingat rasa aman itu, sebagai ratjun.
9. Di akhir washiyat itu beliau mengatakan: “Bila kalian ingin Indonesia ini makmur sentausa dalam ridha Allah, maka lawan-lah Soekarno. Bila kalian ingin Indonesia makmur sentausa te-tapi dalam laknat Allah, maka tembaklah saya dan berpihaklah pada Soekarno. Mana yang akan kalian pilih?” Ketika itu semua perwira dan prajurit yang tersisa menangis haru dan bertekad bulat untuk tetap berdiri di belakang Imam mempertahankan NII dari serangan militer RIS.
SukaSuka
Mas Abied.. tidak usahlah ribut masalah NII, warga NII sudah banyak yang gabung disistem Khilafah .. saatnya untuk bersatu adalah sekarang ini siapapun nanti Imamnya tetap dalam sistem khilafah… hilangkanlah perasaan – perasaan iri dan dengki, …
SukaSuka
afone akhi ana buka pengikut dari para pengikut NII…. ana malah heran ama para pengikut NII… bisa2nya mreka keluar hYa krn ini dan itu… skali lgi ana ktakan kita sbenarnyaTIDAK SABAR dlm berjamaah… kl toh perjuangannya sama ingin tgaknya kalimah Allah knp harus buat jamaah baru lg.. apa d NII ga kenal kata khilafah lantas mreka keluar.. klo toh mobil kita rusak atau bannya betus atau perlu turun mesin jika kita bnar2 ingin sampai tujuan harusnya kita mmperbaiki mobil itu shingga berjalan dgn layak jgn malah cari mobil lain ato bikin mobil lain mnding kl sendiri tanpa yuwaswisu pada yg lain itu bagus… dan hrusnya sperti itu jgn malah yuwaswisu pda yg lain.. ana tidk stuju dgn hal ini.. hanya orang2 egois yg mlakukan ini..
SukaSuka
Sudah saatnya bersatu dalam sistem Global… Bagaimana cara kita mengajak kepada orang yang berbeda negara tentunya kita tidak akan mengatakan ayo gabung ke NII, kita akan mengajak orang di negara lain caranya yah Ayo kita kembali kepada sistem Khilafah, bukan kepda NII, NII sekarang adalah ashobiyyah maksud ana perjuangan yang masih di batasi kepada kotak-kotak negara sudah bukan jamannya lagi … sekarang yang perlu kita depankan adalah perjuangan kepada sistem .. kita tawarkan sistem Khilafah kepada semua golongan, kepada semua negara, jadi sifatnya adalah tetap Rahmat untuk semua …
SukaSuka
weleh2 jgn2 ga tau hakikat khilafah ni…. knpa ga gabung ma HT.. kyknya pola perjuanagnnya sama tuh…. antum mantan NII pa bukan.. ko bsa mngatakan NII asobiyah… ??
SukaSuka
NII ada atau tidak ada tidaklah penting , yang penting kita memulai mengajak untuk bersatu dalam sistem global, sistem khilafah, ashobiyah banyak macamnya , tapi pada intinya jika perjuangan tidak untuk semua golongan, untuk semua negara dan hanya di batasi pada kotak-kotak negara bisa saja menjadi ashobiyyah walau pake nama Islam sekalipun karena ajakannya terbatas pada negara itu saja, tapi kalo perjuangannya pada sistem global tidak di batasi kotak negara maka semua orang dari negara manapun dapat berjuang…di mana-mana dapat membuat perwakilan-perwakilan khilafah … dengan HT tujuan mungkin sama tapi di HT baru tahap menuju khilafah… tetapi di Khilafatul Muslimin kita Insya Allah sudah mempraktekan sistem Khilafah itu tinggal menyempurnakan saja dan tidak berangan-angan tanpa praktek .. coba baca ulang-ulang “maklumat” kemudian bergabunglah bersama kami. .
SukaSuka
weleh…2x… ana mo nYa sbenarnya antum mantan NII or buakan…? melihat tulisan antum, ana kira pngetahuan antum tntang NII kurang.
gimana tntang pemahaman antum tntang marhalah jihad NII..??
jika antum mngatakan bahwa Khilafatul Muslimin sudah mmpraktekkan. maka NII sudah lebih dulu mmpraktekkannya.
ana udah bilang bhwasanya jika antum mantan NII antum adalh orang yg tidak sabar dlm berjamaah. n jika bkan mantan NII cari tahulah dulu..
jika mobil yg kita tumpangi ada kerusakan maka mmpirlah dulu k bengkel,, perbaikilah sbentar,, jgn malah cari mobil lain yg ktanya lbih baik.. yah kita sok pinter seh… jd begitu deh.. menganggap pemimpin kurang berkualitas d lihat dri ini n itu, dgn meninggalkan ketaatan. jika prilaku kita demikian bersyukurlah kpd Allah krena jika kita hidup d zaman raulullah mungkin kita adalah penjegal pertama Rasulullah SAW.
ana bingung mnyikapi kelompok antum. klo imam samudra cs itu mending, mreka insyaallah sikapnya sperti abu basyir atau abu jandal pada zman rasulullah SAW yg tidak mnerima dgn hudaybiyah Rasulullah SAW tpi beliau mendiamkannya. klo antum gmn… mudah2an sperti klompok2 yg pro Rasulullah SAW yg ketika Rasulullahh mngadakan Futtuh mreka tidak jd pmberontak.
tp ane ga tau klompok apa itu..
SukaSuka
Daripada gabung dgn HT.. Lbh baik gbg dg khilafatul muslimin (khilmus).,
HT: berjuang menuju khilafah..sampe kapan?? Sampe kiamat??
Khilmus: sudah sampe pada khilafah..
Jadi lucu kalo tujuannya sdh d capai d suruh balik lagi utk menuju tmpt yg sama.. Ya kalo org yg ga waras pasti mau2 aja… Kalo org yg waras dia ga bkl balik lagi.. Kenapa:
1. Cape
2. Belm tentu nyampe.
Nah… Kalo yg sdh sampe, kmdian dia lihat ada yg kurang.. Tinggal di tambah dan disempurnakan kekurangannya..
Gmn?! Mau gabung utk menyempurnakan atau nunggu sampe ‘khilmus’ sempurna, atau mau………. (Masuk ber-bondong2 brsma org2 awam)atau,…… Atau,……atau….
SukaSuka
untuk aabied :
khilafah bukanlah sebuah wacana..
jika antum ingin mengangkat masalah ini..
kami mengundang antum dalam pertemuan pusat yang bertempat di Bandung…
Insya Allah ana akan kepanitia untuk mengajukan satu tiket khusus untuk antum.. biar jelas semuanya….
kalau hanya lewat tulisan seperti ini, masing2 kita selalu mempertahankan ego.
nah kalau disana antum bisa mengangkat di depan semua warga jama’ah khilafatul muslimin tentang tulisan antum…
ana mau tanya sama antum……………… sudahkah membaca maklumat??????????????????
SukaSuka
Tiket daurah da’i pendaftarannya dibuka sampai bulan Muharom… cepat-cepat daftar lewat perwakilan masing-masing…
SukaSuka
Daripada gabung dgn HT.. Lbh baik gbg dg khilafatul muslimin (khilmus).,
HT: berjuang menuju khilafah..sampe kapan?? Sampe kiamat??
Khilmus: sudah sampe pada khilafah..
Jadi lucu kalo tujuannya sdh d capai d suruh balik lagi utk menuju tmpt yg sama.. Ya kalo org yg ga waras pasti mau2 aja… Kalo org yg waras dia ga bkl balik lagi.. Kenapa:
1. Cape
2. Belm tentu nyampe.
Nah… Kalo yg sdh sampe, kmdian dia lihat ada yg kurang.. Tinggal di tambah dan disempurnakan kekurangannya..
Gmn?! Mau gabung utk menyempurnakan atau nunggu sampe ‘khilmus’ sempurna, atau mau………. (Masuk ber-bondong2 brsma org2 awam)atau,…… Atau,……atau….
SukaSuka
Khilafatul Muslimin adalah organisasi Islam yang mengajak kepada sistem Khilafah kepada siapapun tanpa dibatasi negara dan agama … tanpa memaksa, dan yang mau bergabung silahkan bergabung dan yang tidak mau bergabung pun tidak ada paksaan.
Yang hendak di upayakan adalah demi tegaknya ajaran Allah dan Rasulullah di muka bumi ….,
SukaSuka
Jelas “Khilafatul Muslimin” maklumatnya di baca lagi mas, biar ndak bingung yang bingung justru mas? bagaimana cara mengajak orang Malaisya atau Philipina maukah mereka diajak ke NII . tak masuk akal bukan? tapi kalo diajak kepada Khilafah.. Khilafah Islamiyyah atau Khilafatul Muslimin semua pasti faham , karena tidak ada batasan Negara, yang adalah satu sistem yang mengajak kepada satu kesatuan Global tanpa batasan negara, semua membuat perwakilan-perwakilan Khilafah, nah kalo sudah semua sepakat yah tinggal dipilih lagi Kholifahnya, begitu saja kok repot, kalo Mas ndak mau bergabung yah, tak apalah toh masih banyak orang yang akan bergabung pada kami… ana tunggu di Bandung 2010 silahkan mendaftar .. gratis kok mas.
daripada debat kusir .. tambah dosa nanti, kalo tidak setuju yah ndak usah marah toh, niat kami tetap tulus mengajak bersatu kepada semua golongan pada sistem global tersebut.. cukup yah mas..
SukaSuka
wahai saudara ku….
jangan kau hiraukan gonggongan para anjing-anjing thogut yang tidak akan pernah berhenti menggonggong….
teruslah ke depan….
ikhlaskan hati mu untuk penegakan syari’at Allah dengan kaffah…
walau tak mendapat balasan di dunia….
ketika menjadi mayyit pun Allah akan tahu perjuangan ini
SukaSuka
insya Allah semoga Allah memandaikan kita semua dalam menjunjung tinggi kalimat Allah di muka bumi ini…
SukaSuka
Asww. Akhi abid. Sepertinya antum ter obsesi sekali dengan mantan NII. Emangnya NII sudah banyak mantan nya ya?
Antum sendiri kapan kapan mau jadi mantan. Tapi kelihatannya ya justru NII itu yang sudah jadi mantan.
SukaSuka
Maaf ana kuang jelas maksud pernyataan di atas..
SukaSuka
Mas. Emangnya mantan NII sudah banyak ya? Atau jangan2 NII nya yang sudah mantan…!
SukaSuka
Insya Allah Rasulullah Tauladan kita …
SukaSuka
mudah-mudahan keberadaan pergerakan ini memberikan wajah baru di negeri ini.. sehingga terwujudlah sebuah tatanan islam yang kafah dan bumi ini tercelup dengan cahaya alloh..
teruslah berjuang sahabatku.. semoga masing-masing pergerakan islam di negeri ini bisa bersatu dan bisa menjauhi perpecahan…
salam taaruf dari kami
http://www.securehacklink.org
http://www.muslimhackers.net
:: hudzaifah ::
SukaSuka
“Khilafatul muslimin ‘alaa minhaajinNubuwah”………………………..??????????????????????
Numpang nanya nih, Khalifah pertamanya ditunjuk langsung oleh Nabi Saww (mendapat mandat dan legitimasi samawi-ilahiah) atau cuma berdasarkan pilihan rakyat secara demokratis ??? Jangan-jangan ini masih sekuler juga…!!?? kan bisa saja ada yang namanya “sekuler berjubah….,” ya khan??? Syukran….. Salam wa rahmah…!!
SukaSuka
Alhamdulillah atas kunjungannya, khilafah ‘ala minhajinnubuwwah … khilafah yg mengikuti manhajnya Rasulullah … soal teknis pemilihan kholifah memang tidak ada dasar yang mutlak ( semua cara boleh) ada pemilihan ada dengan mewarisi dll. yang penting adalah dalamm rangka untuk menegakkan ajaran Allah di muka Bumi … begitulah luasnya Islam teknis pemilihan kholifah diserahkan kepada ahlul hali wal aqdi .. atau di wariskan semua adanya contohnya dari para sahabat Khulafaurrasyidin … mudah-mudah kita tidak termasuk sekuler yang berjubah … kita berlindung kepada Allah … amin..
SukaSuka
Pro ABIIED: anda semua para pemimpi,yang satu ngimpi jadi cholifah,yang lain mimpi masih punya negara.Sama gak nyunahnya..hai pimpinan KM kau bertanggung jawab atas kerusakan umat ini, karena kau memproklamirkan kepalsuan.Untuk yang merasa masih punya negara kalau kau umpamakan mobil yg rusak mestinya diperbaiki,bukannyabeli mobil baru…,lha kalau rusaknya udah berat…,udah ditabbrak sana sini (dah kalah waktu dulu) …..?ya pilih beli yang baru yang bagus supaya gak mlempem n futur. Buka matamu lebar2…apa syarat2 thoifah mansuroh?Aneh orang2 ini selalu menisbatkan diri shohabat2dulu ..,yang hudaibiyahlah,yang abu jandallah dll.Bukankah ketika hudaibiyah Rasul telah mempunyai kekuasaan..,Punnya wilayah yang jelas….?Sekarang kekuasaanmu dimana…?daulahmu di mana….?Sudah tegakkah hudud si daulahmu…?Mana jihadmu….?DUDUK2….TIDUR NYENYAK…..,MAKAN BANYAK……PADAHAL PARA SAHABAT DAN NABI
MENEGAKKAN SYARIAT ALLAH DARAH DAN LEHER-LEHER MEREKA.AMKAN ITU……..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
SukaSuka
yah kita tunggu antum agar tambah kuat… gampang soal perintah perang tentu ada waktunya …
SukaSuka
Sebelumnya terimakasih atas komennya?…..
Mungkin antum mengatakan jamaah Khilafatul Muslimin ini yang palsu, maaf berarti antum sangat tahu mana yang palsu dan yang benar, tolong tunjukan ana yang benarnya ana akan berbaiat dan akan mengajak semua yang ada didalam km bergabung.
Maaf ana angin tahu ketika Nabi Muhammad SAW berada di mekkah apa Nabi Muhammad SAW bukan seorang Nabi ?….
dan apakah km lebih hebat dari pada Nabi ?….
coba kita lihat Qs.Al Baqarah : 100.
SukaSuka
Kok komen ana 2 hari lalu gak muncul? Tolong gimana caranya. Test… Test… Test…
SukaSuka
antum semua itu firqoh kenapa saling berdebat lebih baik antum bertaubat dan kembali kepada jamaah yang pertama menegakkan islam di indonesia
SukaSuka
jama’ah bukan karang-karangan .. jama’ah adalah sesuatu yang sudah ada contohnya…bertaubat dari firqoh menuju satu kesatuan khilafah adalh mutlak dan kami setuju karena hanya dengan sistem khilafahlah yang dapat digunakan untuk mengajak semua ummat tidak hanya untuk warga Indonesia saja tetapi untuk ummat diseluruh negara manapun … tidak mungkin kita mau mengajak orang Malaysa di bawah NII tetapi kalo di bawah sistem khilafah tanpa batasan negara akan lebih pas sesuai dengan contoh Rasulullah SAW. mari semua ummat dinegara manapun bergabung dibawh sistem Khilafah yang sudah berdiri yaitu Khilafatul Muslimin…
SukaSuka
inilah yg membuat aku pusing……saling mengklaim diri masing 2 bener…….pucing deh
SukaSuka
amalan adalah mencari ridho Allah … Jangan pusing mas tapi tanyalah pada diri mas.. mana yang mas cocok menurut Allah dan Rasulnya cepat ikuti…dan cepat bergabung di dalamnya .
SukaSuka
g’usah pusing……………..gampang ko’ tinggal pilih yang ada contohnya atau tidak………kalau pusing trus kapan ada jama’ahnya…??
SukaSuka
Yap ….Jama’ah sudah kelihatan mana yang cocok dengan hati nurani anda dan mengikuti contoh Rasulullah segera diikuti jangan sampai tidak punya jama’ah ..
SukaSuka
Assalamu’alaikum.al akh [khil-mus] sepertinya sdh 13 thn dari diumumkannya maklumat yg yg ana baca .sudakah dikaruniai serambi yasrib to madinah khilafah yg ala min haji nubuwah.. / kenapa MADINAH AL MUKARROMAH belum juga menyambut khilafah yang mengharap Ridho ALLAH S.W.T / Apakah yang mulia Kholafah Al Baraja[afwan bukan termasuk 12 org bangsa Quraisy yg diisyaratkan akan berkuasa]
SukaSuka
Apakah antum tidak merasa bertanggung jawab terhadap ketidak sempurnaan khilafah ini sehingga antum hanya berani berkomentar di diluar sistem untuk memulai siapapun boleh … ingat budak habsyipun boleh … apakah tidak dengar hadits tersebut.. dan sejarah juga membuktikan setalah khulafaurrasyidin apakah semua orang quraisy? tentunya pada saatnya nanti pasti Allah akan tunjukkan … kita tidak masalahkan darimanapun kholifahnya yang penting adalah siapa yang memulai mengajak bersatu dalam sistem khilafah yang kita dukung ….
SukaSuka
Ada pelajaran yang dapat diambil dari tulisan-tulisan diatas.
Allah telah memberikan batasan dalam amal agar bernilai ibadah dengan Ta’at. Meski dalam menjalankan amal tersebut untuk mencapai predikat Taqwa, adalah sekemampuan kita selaku Abdullah.
Segala amal yang diniatkan untuk ibadah jika tidak ittiba’ Rosulullah Muhammad juga akan tertolak. Dan segala kesempurnaan dalam amal untuk mencapai predikat Taqwa bukan menjadi syarat dalam wajibnya kita melaksanakan perintah Allah, karena mastato’tum tadi.
Jika …..
Khilfatul Muslimin ini ternyata kelak benar menurut Allah ……
maka:
1. Alhamdulillah kita dapat melaksanakan Perintah Allah untuk Berjama’ah dalam sistem Allah (Ali Imron 103, dll)
2. Alhamdulillah kita dapat terhindar dari perpecahan umat yang merupakan larangan Allah (Ali Imron 103 dan 105, Asy Syuro 13, dll)
3. Alhamdulillah kita dapat beramar ma’ruf nahi Munkar dalam sistem Allah yang Allah kehendaki (Ali Imron 104)
4. Alhamdulillah kita dapat melaksanakan perintah Allah untuk ta’at pada Ulil Amri ( An Nisa’ 59)
Semoga masih ada yang gelisah dengan pertanggung jawaban kita selaku manusia yang akan mempertanggung jawabkan hidup kita dihadapan Allah kelak atas segala perintahnya terhadap ayat2 Allah tersebut ….
SukaSuka
Amin …. Berjama’ah itu Rahmat dan berpecah itu Adzab …!! kenapa banyak yang memilih berpecah? padahal sudah nyata banyak akibat dari yang ditimbulkan akibat perpecahan .. dan kebatilan yang di tata rapi tetap akan menang melawan kebenaran yang dijalan sendiri-sendiri tidak tertata, tidak terpimpin dan tidak menyatu…
SukaSuka
Insyaallah langkah yang diambil untuk menegakkan kembali sistem ke Khalifahan akan selalu diridhoi Allah. Bukan permasalahan hasil, karena hasil itu urusan Allah. Namun kita sebagai umat-Nya wajib meneggakkan meski dimulai dari kecil, hal ini lebih baik daripada tidak berbuat sama-sekali. Semoga usaha sekecil apapun akan di perhitungkan sebagai pahala baik oleh Allah SWT. Amin Ya Allah.
SukaSuka
Kenapa masih banyak yang menganggap khilafah adalah bentuk negara dalam negara? …
SukaSuka
terimakasih, ini akan kami lanjuti sebagai gerakan separatis.. dan berhati2 lh anda, ….
SukaSuka
Apa arti separatis ?
SukaSuka
ya, bener kalau antum menganalogiskan seperti itu dan mungkin khilafatul muslimin adalah yang meneruskan perjuangan NII kanapa ana bilang seperti itu coba kita lihat di buku yang di tulis oleh pemimpin NII. yang isinya tujuan di bentuknya NII.
Yang pertama. pembentukan madinah di Indonesia.
Yang kedua. Membentuk Kholifah filar.
nah ni yang Khilafah bisa dibilang pelanjut perjuangan NII, maka tidak adanya seorang Kholifah tidak mungkin membentuk madinah. Karna itu banyak ihwan di dalam khilafah dari NII ia ingan lanjut berjuang untuk menegakan Dien Allah SWT.
SukaSuka
BISMILLAH………afwan sebelumnya pada antum wa antunna yang menganggap khilafatul muslimin mendirikan negara di atas negara….ana berharap perbaiki paradigma antum,,,yang namanya khilafah ya…bukan negara tapi sistem ummat sedunia seperti yang di contohkan………mereka (IKHWAN)walaupun banyak darri NII tpi bukan seperti yang antum pikirkan…..antum masuk aja dulu di khilafatul muslimin supaya tau bagai mana wadah ini….
SukaSuka
http://ibnufatih.wordpress.com/2010/02/11/kelemahan-dalil-dalil-khilafatul-muslimin-sebagai-khilafah-%E2%80%98ala-manhaj-nubuwah/
SukaSuka
assalamu’alaikum…bagaimana kabar ikhwan disitu ust……ohya betul sudah ada warga di bagian arab (turki,mesir) atau wilayah timur tengah…?? syukran jazakallah.
SukaSuka
alhamdulillah ..kabar baik .. insyaallah sudah ada tapi belum pasang papan khilafah … maklum butuh keberanian ..
SukaSuka
umat islam harus satu pimpinan dong. kalau dah ada yang lebih dulu kenapa nda gabung aja.
فوا ببيعة الاول فالاول
SukaSuka
Yap.. setuju mas.. selain satu kepemimpinan juga satu sistem yang diperjuangkan.. jangan bicarakan satu pimpinan kalo sistemnya saja masih belum bersatu..
SukaSuka
Assamuikum Wr Wb
Saya Akan Mendukung Perjuangan Khilafahtul Muslimin Saya Dan seluruh Warga Aceh darussalam Akan Ikut Mendukung Perjuangan Terus Ditingkatkan
Kantor Kesultanan Adat Aceh darussalam
Sultan Tengku Maulana Yusuf Iskandar Muda
Ketua Umum Wazir
SukaSuka
Jazakumulloh atas dukungannya …
SukaSuka
gak usah banyak omong. nt banyak salah.sdh merasa benar dr org lain aja dah termasuk sombong.kyk surga neraka milik km org aja.
SukaSuka
Siapa yang banyak ngomong yah… kalo kami insya Alloh ndak pernah ngomong surga dan neraka milik kami … dan kewajiban kami hanya menjak gabung dalam sistem khilafah yang sudah masuk dalam sistem khilafah tentunya juga masih banyak orang-orang yang masih ada kekurangan dan bukan berarti tanpa di hisab … tetap saja yang sudah bergabung yah dihisab jika lebih berat amal baiknya yah masuk surga dan yang ringan amal baiknya yah neraka … dan kita ndak pernah mengatakan yang masuk jama’ah Khilafatul Muslimin akan masuk surga .., tapi kita tetap berharap semoga kita dimasukkan ke dalam surga .. Aamin..
SukaSuka
wah…….. bang,,,, surga & neraka itu milik Allah… tapi ingatlah sahabat Rosulullah SAW yang dijamin masuk syurga itu, mereka hidup mempunyai pemimpin Islam (khalifah) setelah wafatnya Rosulullah SAW merekalah ummat terbaik. Maka Kami mengikuti contoh dari mereka tapi kebanyakan yang fasik (Q.S 3:110)
SukaSuka
yah begitulah manusia… yang mengikuti contoh Rasulullah malah dianggap hal yang baru tapi yang ndak mengikuti contoh Rasulullah… diikuti dan dianggap hal yang biasa.. Khilafah sudah pernah ada dan untuk mengadakan lagi caranya tentunya sesuai dengan cara Rasulullah SAW.. Lain halnya Kalo Khilafah tinggal meneruskan … harus dibicarakan tentang wlayah, tentang pasukan dll. Ingat dari tidak ada sistem Khilafah (massa keruntuhan hingga sekarang) masih didebatkan hanya maslah wilayah dan pasukan sementara bersatu untuk menuju ke sistem tersebut malah diabaikan .. akhirnya yang terjadi malam debat masalah wilayah dan pasukan … coba bersandat yang sama pada satu sistem yang sama dan satu pemimpin yang sama … nothing imposible.. Allah akan memberikan wilayah dengan sendirinya…
SukaSuka
assalamu’alaikum wr..wb.. akh…banyak omong kemudian ada praktek untuk menegakkan addien lillahi ta’ala g’masalah dari pada banyak ngomong akhirnya hanya jadi wartawan AL-QUR’AN
SukaSuka
Yah… begitulah warna-warni manusia… ada yang pandai melihat, ada yang pandai omong juga ada yang pandai mengumpat… kita berusaha bukan unt mencari pujian manusia, kita berusaha mencari prestasi di hadapan illahi.. semoga amal ibadah kita mendapat ridho dari Allah. aamin.
SukaSuka
to al hijr
antum g’sadar klw ngomong yaaaaa….yg dikatakan banyak ngomong itu yg tidak ada prakteknya….bukan yg ada praktek…!!!!khilmus sy rasa udh praktek walau belum sempurna makanya khilmus ngajak antum2 semua supaya bisa disempurnakan dengan izin allah swt tentunya…klw masih fanatik seperti sekarang kpn bisa sempurna…?jgnkan sempurna memulai saja tdk,,,,mendingan ayo bergabung supaya kita bisa terapkan syari’at yg kita cintai ini….
SukaSuka
Ok, ku setuju dg apa yg kutau darimoe……… Ma’anash shobr.
SukaSuka
@Syarif…. Terima kasih… Allah bersama orang-orang yang sabar …
SukaSuka
sauadraku … banyak orang beragama tapi tidak kenal agama…banyak orang yang menulis kitab tapi tidak tau apa itu kitab….dan kenapa umat islam tidak bersatu…? itupun hanyak persoalan hatikita tidak satu saudaraku…dan ingatlah sauadraku… samakah kita dengan rasul dan sahabatnya… tahu persiskah kita… ? JANGAN TERLALU BANYAK PARADIKMA…
ajaklah orang untuk tahu apa tujuan rasul di utus ke permukaan bumi…
SukaSuka
@Ahmad usuluddin…. Setuju Mas.. sekarang kewajiban adalah mengajak bersatu bukan mengajak berpecah…dan tentuny cara bersatunyapun juga apa yg pernah Rasulullah contohkan, bukan pake cara masing-masing …
SukaSuka
Assalamu ‘Alaikum Wr Wb.
Bagaimana perasaan anda, jika seseorang masuk ke rumah anda, lalu meminta agar ia yang memimpin di rumah anda. Mengambil semua anak anda, kemudian menyatakan kepada semua tetangga, ini adalah rumah saya.
Inilah yang dilakukan Khilafatul Muslimin, kepada kami, Pesantren Darul Istiqamah, khususnya di Cabang Sorong, Papua Barat. Tanpa izin kepada Pimpinan Pusat Pesantren Darul Istiqamah, seenaknya Khalifah Anda masuk ke pesantren kami, memba’iyat para guru hingga santri.
Pesantren kami telah berdiri sejak tahun 1970. Independen. Tidak berafiliasi dengan ormas dan parpol manapun. Mendidik sepenuh cinta untuk pendidikan dan da’wah islamiyah. Memiliki 32 cabang se Indonesia.
Mengapa Khilafatul Muslimin datang meanawarkan konsep ini kepada kami yang sudah lama memelihara pendidikan islamiyah. Mengapa buka kepada ummat muslim yang belum tersentuh da’wah. Lihatlah fakta, ada ribuan muslim di kompleks prostitusi, ada jutaan muslimah tak berjilbab, muslim tak shalat di pasar, dst. mengapa bukan mereka yang Khilafatul Muslimin yang da’wahi? Mengapa organisasi da’wah yang telah berjalan diobok-obok?
Fakhruddin Ahmad
Wakil Sekjen Pesantren Darul Istiqamah
SukaSuka
@Fakhruddin Ahmad, … diobok-obok? … betulkah diobok-obok? …kalo memang tidak bermanfaat dan guru serta santri menjadi ndak karuan amal kerjanya yah perlu dikoreksi … Tapi kalo amal kerja dan yg lain lbih menjadi bermanfaat yah sharusnya bersyukur ….
SukaSuka
Demi Allah. Khilafatul Muslimin telah mengobok-obok pesantren kami. Pimpinan Pesantren tak mau diganti, sedang ia diangkat oleh kami. Santri dipengaruhi melawan kebijakan pusat. Dst.
pesantren kami tak pernah punya masalah keorganisasian sampai Khilafatul Muslimin masuk. Bahkan Ust. Abd. Qadir Baraja datang ke pesantren tanpa izin kami.
Kalau profesional berorganisasi, izin dong pada pusatnya.
Kalau namanya khalifah, pasti menghargai tatanan yang ada.
SukaSuka
to Fakhruddin Ahmad. hat-hati kemakan sumpah, kalau merasa di obok-obok kenapa tdk ke kantor pusat Khilafatul Muslimin atau mengundang datang para staf kekhalifahan agar ditemukan yang mana di obok-obok agar terselesaikan dengan baik dan benar.
kalau cuma keinginan anda yang harus diikuti, memaksa/mengancam para warga untuk mengikuti kemauan anda pastinya kebijakan andalah yang salah. Dan jangan buru-buru menyalahkan orang lain
Tentang tulisan saudara anda Mudzakkir M. Arif, MA yang menyatakan “mengapa kami menolak Khilafatul Muslimin” sungguh merendahkan dirinya sendiri, jauh-jauh belajar di timur-tengah isi otaknya cuma penjual dalil. sama sekali tidak mengerti permasalahan ummat Islam saat ini dan tidak tau perjuangan ummat Islam.
SukaSuka
Khilafah kok di dalam Negara RI..? Negara kok dalam negara..? Kalo benar Khilafah telah berdiri, kenapa tidak memerangi Amerika cs yang telah nyata memusuhi Islam dan umat Islam. Kerahkan bala tentara kalian..! Ekonomi dunia masih ribawi seperti ini! Ini namanya NEGARA FIKTIF.
SukaSuka
@Budi …. Afan Coba baca ulang maklumat Khilafatul Muslimin … tidak ada kata Membentuk negara dalam negara …. Khilafatul Muslimin adalah bentuk jama’ah yg bertujuan menyatukan Ummat sedunia untuk ta’at kepada Alloh , Rasulullah dan Ulil Amri mingkum … jadi tidak ada batasan negara …. Afwan
SukaSuka
to Budi….. antum belajar dimana yah…? mudah-mudahan guru-guru anda bukan Islam-yahudi, islam-nasrani atau islam-islaman. ana mau nanya nich…..
*PBB ITU KANTOR PUSATNYA DIMANA YACH……
*PBB ITU PUNYA WILAYAH ATAU TIDAK SICH….
*PBB ITU SISTEM KEPEMIMPINAN BERLANDASKAN APA YACH…….
*PBB ITU PEMIMPINNYA (KHOLIFAHNYA) SAAT INI SIAPA YACH………
*PBB ITU RAKYATNYA (UMMATNYA) SIAPA SICH……….
*PBB ITU SIAPA YANG BUAT SICH……………
*PBB ITU NEGARA ATAU BUKAN SICH………
*PBB ITU NYURUH BERSATU ATAU APA YACH……
*PBB ITU SISTEM KEPEMIMPINAN AGAMA MANA SICH……………..
*PBB ITU NYONTOH DARI MANA YACH…………
*PBB ITU MISISINYA UNTUK APA SICH…….
*PBB ITU SISTEM EKONOMI RIBA ATAU TIDAK SICH……
*PBB ITU KALAU DIDUKUNG DAPAT AMAL ATAU DOSA SICH………
*PBB ITU SISTEM KEPEMIMPINANNYA GLOBAL ATAU APA YACH……….
*PBB ITU MEMERANGI DAN MELINDUNG SIAPA YACH…….
*PBB ITU HAK DAN KEWAJIBAN KITA APA SICH………
*PBB ITU ADIL ATAU TIDAK SICH………..
*PBB ITU DAPAT MENJELASKAN YANG HAQ DAN BATIL SICH………
*PBB ITU SIAPA YANG PUNYA SICH…………
Semoga jawabannya dapat menambah pengetahuan, meningkatkan iman dan taqwa dalam meninggikan LI I’LAI KALIMATILLAH khususnya ana syukron………..
SukaSuka
q bnci NII……
dan apa itu d baiat d KhM???
knapa harus ada baiat??
apa dulu rosul jg sprti itu??bukannya cukup syahadat pun dan mnegakkannya sudah cukup???jgn main2 dg mngatasnamakan khalifah….
SukaSuka
@ Riezkabiola@yahoo.co.id Boleh Anda benci terhadap sesuatu yg anda benci .. dan itu hak anda ..dan soal Bai’at jaman Rasul banyak macamnya dan tergantung situasi dan kondisi walaupun mereka sudah Islam .. Syahadat hanya satu rangkaian pelangkap di dalam Isi Bai’at … Bai’at adalah janjai setia … dan itu syah-syah saja selama demi kebaikan … Di organisasi apapun ada janji setia … di PNS pun ada janji setia … dan karena semua merasa ada kebaikan di dalam Janji Setia maka perlu diadakan Bai’at atau Janji setia …
SukaSuka
Afwan akh..ana tanya apa pendpt antm tntg bom cirbon .
SukaSuka
Afwan …. Ana ndak tahu masalahnya jadi ndak bisa ngejawab pertanyaan tersebut .
SukaSuka
khilafatul muslimin hanya duplikat ke khalifahan coz hanya merubah format NII padahal masih orang NII juga tetap tujuanya untuk mencari uang dengan cara mengajak masuk padahal ujung2nya uang.
menganggap islam yang lain tidak sempurna dari Islam khifatul muslimin. cara dakwahnya hampir Sama NII
SukaSuka
sebagian besar yang masuk Khilfatul muslimin orang NII, kemungkinan besar hanya merubah nama nd format baru supaya ga di curigai oleh masyarakat nd pemerintah.
SukaSuka
Yang masuk bukan dari mantan NII saja dari manapun boleh …toh kita bukan mau mendirikan negara jadi siapapun boleh masuk dari negara manapun dari agama manapun boleh masuk …coba dilihat kembali maklumat Khilafatul Muslimin …..dibaca dengan teliti nanti baru ditanyakan mana yg kurang jelas … adakah poin yang mengajak mendirikan negara disitu? dibaca yah mas .. jangan asal komentar Khilafatul Muslimin tanpa tahu isinya > ibarat kita komentari buah manggis yang halus isinya belum pernah kita buka dan belum pernah kita makan sudah mengatakan buah manggis itu dalamnya kasar , rasanya pahit … hehehe masak komentar tak ilmiah … tunjukin dulu mana yg salah biar kami betulkan …
SukaSuka
@ Reza Yang masuk bukan dari mantan NII saja dari manapun boleh …toh kita bukan mau mendirikan negara jadi siapapun boleh masuk dari negara manapun dari agama manapun boleh masuk …coba dilihat kembali maklumat Khilafatul Muslimin …..dibaca dengan teliti nanti baru ditanyakan mana yg kurang jelas … adakah poin yang mengajak mendirikan negara disitu? dibaca yah mas .. jangan asal komentar Khilafatul Muslimin tanpa tahu isinya > ibarat kita komentari buah manggis yang halus isinya belum pernah kita buka dan belum pernah kita makan sudah mengatakan buah manggis itu dalamnya kasar , rasanya pahit … hehehe masak komentar tak ilmiah … tunjukin dulu mana yg salah biar kami betulkan …
SukaSuka
KM tujuanya untuk penggalangan DANA oleh mantan NII coz kecewa dengan Manajemen NII. coz punya KTP sendiri. nd ada menteri2nya
SukaSuka
Organisasi manapun butuh dana Mas … tinggal cara, dan bagaimana digunakan harus tahu sesuai ndak dengan Sunah Rasul … Kalo Mas mau masuk organisasi yg tanpa dana yah silahkan ndak ada paksaan kok .. yg masuk ndak punya dana malah kita santuni… kalo mas memang mau masuk ndak punya dana yah nanti kita yg santuni mas … jangan khawatir .. ada 8 asnaf didalamnya …mudah-mudahan kita bisa santuni …
SukaSuka
Demi Allah kami bersatu(berjamah) dalam SISTEM KEPEMIMPINAN ISLAM KHILAFAH ALA MINHAJINNUBUWAH KHILAFATULMUSLIMIN adalah aplikasi ibadah,
Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (Qs. Al An’am : 162-163).
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (Qs. An Nisaa : 59)
KHILAFA ITU MEMBUTUHKAN KESATUAN UMMAT atau UMMAT BERGOLONG-GOLONGAN MEMPERJUANGKAN KHILAFA (dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Qs. Ar-Rum [30]: 31-32)
DIMANA LAGI KITA BERSATU ?
SukaSuka
bismillah…saya mau tanya apakah di dlm sistem khilafah muslimin ini pemurnian tauhid dari kesyirikan dan menjelaskan sunnah dari kebid’ahan2 sangat di prioritaskan?
SukaSuka
@abahe zahra…Ya.. harus dan dalam kajian pertama di bagian tarbiah wa ta’lim bab pertama adalah Tauhid (syahadatain) selanjutnya tentang masalah fiqh dll.
SukaSuka
kayaknya ga ada tu…abahe. hanya khilafah trusss
SukaSuka
ternyata masih banyaaak orang yang sok tau kaya mas reza ya,,,,, kasiaaan-kasian-kasian
SukaSuka
khilafatul muslimin bukan negara.maka jelas sudah kesalahan dri gerakan ini..sebab sudh mnjadi hal yg umum bhwa khilafah adalh negara yg mnrpkn syariah dn menyebarkn dkwah kepnjuru dunia..bukn dlm bntuk jamaah kayak gni..ini mah Ormas namany.
SukaSuka
@Umam …. tolong dibaca ulang ya…? khilafatul muslimin adalah organisasi islam sebagai wadah ummat islam dalam berjama’ah melalui sistem kekholifahan dan disebut kekholifahan kaum muslimin (khilafatul muslimin) yang dipimpin oleh seorang kholifah/amirul mukminin dan insya alloh akan mendirikan perwakilan di seluruh dunia di bawah kepemimpinan seorang amir bagi tiap-tiap wilayah atau negara … (Maklumat pertama)
SukaSuka
to mas Umam….. antum belajar dimana yah…? mudah-mudahan guru-guru anda bukan Islam-yahudi, islam-nasrani atau islam-islaman, yang saat ini banyak bertebaran disekitar kita. Carilah guru-guru yang memperjuangkan dan mengamalkan islam.
Ana mau nanya nich…..
-KHILAFA ITU NEGARA atau SYSTEM KEPEMIMPINAN UMMAT ISLAM SECARA GLOBAL. (Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Rabbnya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka. (Qs. Fathir (35) : 39)
-KHILAFA ITU PUNYA BATASAN TERITORIAL atau SELURUH ALAM PENERAPANNYA (Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (Qs. Al Anbiyaa (21) : 107) )
-KHILAFA ITU PEMIMPINNYA SEORANG KHALIFA atau PRESIDEN, RAJA,PERDANA MENTRI,PIMPINAN PUSAT,KETUA DLL SBG-NYA . (Ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Qs. Al Baqarah (2) : 30)
-KHILAFA ITU MEMBUTUHKAN KESATUAN UMMAT atau UMMAT BERGOLONG-GOLONGAN MEMPERJUANGKAN KHILAFA. (dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Qs. Ar-Rum [30]: 31-32)
-KHILAFA ITU LEBIH RENDAH DARI NEGARA atau LEBIH MULIA DARI PBB. (Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”. (Qs. Az Zumar (39) : 65)
SEMOGA JAWABANNYA MENGASAH IMAN DAN TAQWA. AMIEN…..
SukaSuka
ALHAMDULILLAH !!! Sistem kekhilafahan yg secara ritual telah tersimbolisasikan dalam ibadah ritual Sholat berjamaah di masjid2 yg telah berdiri megah diseluruh antero jagad raya ini sudah ada yg mengaktualisasikannya dalam setiap derap langkah nafas kehidupan ini.
Terus berjuang sodaraku !!!
Ayooo… siapa mau bergabung,masjid2 yg sudah megah jangan hanya dijadikan hiasan untuk menipu ummat dg berbangga-banggaan pada bangunan fisik masjid masing-masing sementara isinya jauh dari sistem yang Haq ini, (KEKHILAFAHAN ‘ALA MANHAJINNUBUWWAH). Hiii… Na’udzu BILLAHI MIN DZAALIK!!!.
SukaSuka
@Abdul Malik …. Berjuang dimana yah.. moga-moga berjuang dalam sistem khilafah … khilafah ala minhajinnubuwah .. ” ayo – ayo berjuang jangan berjuang di dalam sistem karangan akal masing-masing manusia … tapi berjuanglah pada sistem khilafah sesuai tuntunan Rasululloh SAW, tidak ada nabi sesudahku yang ada adalah kholifah …
SukaSuka
Aswrwb.
Islam kan agam yg sangat menjunjung tinggi Akhlak mulia..
Nah sebagai pimpinan khilafa mesti menjadi teladan yg baik betul tidak..?
apa boleh dikatakan teladan orng yg masuk kerumah org lain tanpa seizin pemiliknya..?
pimpinan khilafatul muslimin abdul qadir barajah masuk ke pesantren kami tanpa izin pimpina kami kmudian membaiat warga kami yg telah terbina sekian lama
apa pantas di teladani orng yg tidak beretika itu..?
Apa pantas berbaiat kpa orng seperti itu..?
SukaSuka
@Burhan Qasim …mudah-mudahan didengar dan dibaca keluhan antum dan sama-sama koreksi kenapa sampai pemimpin dan anak buahnya mau berbai’at pada Kholifah .. jangan sepihak disalahkan kholifah… karena memang ajakannya bukan kepada lembaga tetapi kepada para individu atau orang-perorang … kalo memang yang diajak pondok pesantren di wilayah antum tentunya salah tapi kalo yang diajak orang-orangnya yang kembali kepada Burhan Qasim, di panggillah semua pemimpin dan anak buahnya, kalo memang salah yah beri aturan sesuai denan hukum antum tapi kalo individu mau berbai’at adalah hak masing-masing dan tak seorangpun melarangnya …
SukaSuka
Burhan Qosim…….. Antum mungkin lebih berahlaq jika antum melihat permasalahan secara tabayyun agar terhindar dari fitnah (memakan bangkai saudara sendiri).
Ana mau bertanya pada antum,
1.apakah Ust. Abdul Qodir Baradja dipanggil masuk,dijemput masuk atau nyelonong masuk ke pesantren cabang sorong.?
2. urusan sesama saudara muslim atau urusan pesantren.?
3. warga sorong yang berbai’at apakah dipaksa atau ketulusan pribadi untuk meninggikan li i’lai kalimatillah.?
4. apakah setiap kebaikan yang tidak bertentangan dengan Qur’an-Sunnah, itu harus menunggu kebijakan pimpinan. Dan jika kebijakan pimpinan itu bertentangan dengan Qur’an-Sunnah haruskah kita menjadi tak’lik buta?
Silahkan antum baca dan pelajari MAKLUMAT DAN BAI’AT WARGA KHILAFATUL MUSLIMIN
SukaSuka
@Ahmad Al Faruq .. mudaha-mudahan jawabannya dapat mewakili pertanyaan Mas Burhan Qosim dan Fakhrudin Ahmad.. dan mari kita berlepas diri dari baju firqoh dan bersatu dalam sistem Jama’ah Khilafah Islamiyyah : Khilafatul Muslimin. dengan misi rahmat untuk alam semesta…
SukaSuka
Ayoo kita satukan umat islam yg berfirqah-firqah/bergolong-golongan menjadi satu kesatuan umat islam yg utuh dibawah ULIL AMRI, kita bangunkan umat islam di indonesia ini agar kita (umat islam di seluruh bumi) dapat meraih kembali kejayaan umat islam seperti pada masa Rasulullah SAW.
Dan kita tegakkan hukum islam menurut Al-Quran & As-Sunnah, agar hidup dibumi ini dengan aman dan damai.
Mari kita semua ikut berjuang demi terwujudnya kekhalifahan islam.!!!
Allah SWT pasti akan memberikan kepada kita (umat islam).
YakiiinLah..!!! dan terus Berjuang…!!(Bagi kalian semua yang merasa beriman kepada ALLAH SWT dan berpegang teguh pada AL-QURAN dan SUNNAH RASULULLAH SAW).
SukaSuka
@Zail Al Mahdi … Ayo—ayo—-ayo
SukaSuka
@Abu Rayhan, biarlah Reza menuduh apa yg dia mau toh dia sendiri juga lum tahu dlamnya Khilafatul Muslimin,..sabar saja Rasululloh ketika banyak yg belum tahu di bilang gila oleh penduduk Thoif tapi setelah tahu yh akhirnya menerima islam,.. moga Mas Reza kalo tahu didalamnya nanti juga akan masuk turut berjuang….
SukaSuka
“BERJAMAAH=RAHMAT BERPECAH-BELAH=AZAB”. Kami dari gerbang timur menyeru pada seluruh ummat muslim/at agar terbangun dari tidur yang panjang,mensucikan hati,melepaskan baju firqo, membuka mata dan menyambut era yang telah dijanjikan “TSUMMA TAQUNU KHILAFA ALA MINHAJINNUBUWAH”
sadarlah wahai semua ummat muslim/at, saat inilah kita harus bersatu dalam SISTEM KEPEMIMPINAN ISLAM KHILAFAH ALA MINHAJINNUBUWAH KHILAFATULMUSLIMIN.
“Hari gini masih pake sistem diluar ISLAM, Capedeh…….” Dosalageeee……
SukaSuka
“BERJAMAAH=RAHMAT. BERPECAH-BELAH=AZAB”. Kami dari gerbang timur menyeru pada seluruh ummat muslim agar terbangun dari tidur yang panjang,mensucikan hati,melepaskan baju firqo, membuka mata dan menyambut era yang telah dijanjikan “TSUMMA TAQUNU KHILAFA ALA MINHAJINNUBUWAH”
Sadarlah wahai semua ummat muslim saat inilah kita harus bersatu dalam SISTEM KEPEMIMPINAN ISLAM KHILAFAH ALA MINHAJINNUBUWAH KHILAFATULMUSLIMIN.
“Hari gini masih pake sistem diluar ISLAM, Capedeh…….” Dosa lageee…..
SukaSuka
To Fakhruddin Ahmad… Seharusnya anda sadar apa yang anda katakan, masalah interen pasantren anda sebaiknya anda selesaikan sendiri. jikalau warga anda tidak taat lagi pada pimpinan anda berarti ada kebijakan yang salah DILUAR QUR’AN & SUNNAH, dan jangan terlalu cepat menyalakan orang lain. saya mengenal jamaah-imamah, dulu di pesantren istiqomah yang sekarang menjadi KEGIATAN BISNIS ISTIQOMAH. Yang dulu tempat mengasah iman dan taqwa yang sekarang menjadi KERAJAAN ISTIQOMAH, ATAS NAMA ISLAM AGAR MENDAPATKAN BANTUAN DEMI KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGAN
SukaSuka
to.Fakhruddin Ahmad……. semut mati dirumah orang anda tau gajah mati dirumah sendiri anda tak tau.
Kakek anda menunggu dipintu surga dengan penuh perjuangannya
Abbah anda belum tau pintu mana kelak dia berada
Cucu-cucunya kejedot pintu tak tau kemana arah perjuangannya
kaaaasiiiiiaaaaann……………….
SukaSuka
aduuuh..gimana niiih.. pada pingin menang sendiri. jangan bingungin qta (para muallaf) dooong pliiiis ??
SukaSuka
to.. Muallaf… tidak usah pusing and bingung kami cuma menggiring cara berfikir agar tidak tejebak kerangka FINAH, karena orang yang memfitnah dalam pandangan islam sama dengan orang yang memakan bangkai saudaranya.
Dan mari kita terus belajar dan mengamalkan perintah Allah dan Rasulnya sesuai kemampuan masing-masing
SukaSuka
skrg kami lg belajar dan meperdalam Bibel,soal ramalan/nubuwat akhir zaman,untuk bahan dawah.dgn hidayah Allah SWT bnyk yg telah kami Syahadat-kan,alhamdulillah. hasil kajian kami,ternyata ada hubungannya dgn masalah khilafah,tentang siapa,dimana kapan dan bagaimana. insya Allah nti kabari hasilnya.
SukaSuka
saya banyak belajar dari pernyataan dan tanggapan saudara Achmad Al-faruq, utamanya tentang “PBB ITU”, seandainya harokah-harokah yang ada saat ini bisa bersatu dalam naungan KHILAFAH, utamanya para ulama sepertinya kita kembali ke masa Nabi, yaitu bersatunya kabilah-kabilah dan para ahlikitab, tunduk dan taat pada Nabi, yang di namakan ANNUBUWAH yang kita kenal saat ini.
apanya yang salah-yah? semua harokah saat ini-kan tujuannya KHILAFAH. Sepertinya sudah ada titik terang dari saudara-saudara dari KHILAFATULMUSLIMIN. trim’s…
SukaSuka
Assalamu’alaikum,,,
Mas kalau mengajak da’wah lebih baik kepada yang belum mengerti sama sekali tentang islam, jangan mengajak orang yang sudah belajar dari dahulu dengan guru”nya dan di juruskan untuk masuk kedalam forum ini,,,
oia mas, kalau boleh tau khilafatul muslimin memakai mazhab apa seh??
SukaSuka
punya saya koq comentnya ga di jawab mas malah di hapus,,,
mas pakai mazhab apa??
SukaSuka
afwan sy ngaji dan anggota ht, khilafatulmusliminksb nulis tentang ht kok ngak seperti yang diajarkan ht kepada saya ya? jadi khilafatulmusliminksb mulai menghina memfitnah dan memecah belah ukhuwah..perbuatan anda sungguh tidak terpuji.
SukaSuka
apa yang disampaikan khilafatulmusliminksb tidak sesuai dengan maklumat khilafatul musliman bahwa:JAMAAH/KHILAFATUL MUSLIMIN ini cinta akan kedamaian dan tidak akan melancarkan permusuhan, apalagi peperangan terhadap golongan manapun, kecuali hanya berkewajiban membela diri dari serangan kelompok/golongan yang memeranginya. mohon kita semua mengreksi diri dan tidak menyebarkan kalimat permusuhan.
SukaSuka
khilafatulmusliminksb nulis :”Dan tatkala Hizbut Tahrir (HT) mendapatkan dalam hadits ini dilalah-dilalah yang tegas yang menggugurkan pendapatnya tentang pembatasan jihad dengan keberadaan khalifa” tolong anda jelaskan darimana anda mendapat sumber baik dari kitab mutabanat ht atau selebaran yang mengatakan demikian. krn menurut ht hukum islam terus berlaku ila yaumal qiyamah dan jihad terus wajib pada konteks wilayah kaum muslim yang di invasi oleh kaum kafir baik ada kholifah atau tidak. dan konteks ketika kaum muslim ketika ada kholifah maka mereka berjihad di belkangnya.sy tidak bermaksud semata mata membela ht lebih dari itu karena meluruskan fitnah anda
SukaSuka
sy setuju dg pernyataan “tiada khilafah tanpa Tauhid dan Jihad” (Arrahmah) jadi kalo kita mau mencari khilafah, carilah kelompok yg sedang melempar dan menembak,yg paling dicari dan menjadi target musuh (Yahudi nasoro),yg paling banyak pengorbanan dan kehilangannya,keringat dan darahnya, yd telah berhijrah dan berjihad(qital),karena khilafah itu diwarisi kpd mereka. jangan mencari yg sdg sibuk bicara, seminar.
SukaSuka
Pernyataan “tiada khilafah tanpa Tauhid dan Jihad” ini adalah asumsi dan pendapat, bukan standart kebenaran.
yang harus anda perhatikan adalah ayat sebagai standart kebenaran
“Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).” (Qs As-Syuraa 13)
Ayat ini lebih menegaskan bahwa orang yang menegakkan agama (bertauhid) adalah orang-orang yang bersatu (al-jama’ah), bukan yang lain, jadi GUGURLAH KETAUHIDAN SESEORANG JIKA TIDAK BERSATU (BERJAMAAH). Dan apabila seseorang tidak dalam kesatuan jama’ah, berarti MEREKA TURUT ANDIL MEMECAH BELAH AGAMA
(dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Qs. Ar-Rum [30]: 31-32).
ayat ini memerintahkan untuk bersatu dan meninggalkan firqoh
Dalam sebuah hadits dari seorang sahabat Khudzaifah Ibnul Yaman bertanya kepada Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam ketika beliau bersabda:
“Adalah para penyeru pada pintu neraka jahannam, siapa yang menerima ajakannya maka ia terjerumus ke dalam neraka jahannam itu”. Akupun bertanya kembali: “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami sifat-sifat mereka itu?. Rasulullah bersabda: “Mereka itu adalah dari bangsa kita dan berbicara dengan bahasa kita”. Maka apakah yang engkau perintahkan kepadaku jika keadaan itu menimpakaku. Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: “Hendaklah kamu tetap berada dalam satu jamaah kaum Muslimin dan Imam mereka”. Aku bertanya: “bagaimana caranya jika tidak ada jama’ah dan Imam bagi mereka itu?” Rasulullah bersabda: “Hendaklah kamu tinggalkan semua golongan yang ada, meskipun kamu terpaksa memakan akar-akar kayu sehingga kamu mati, sedang kamu tetap dalam keadaan itu. (HR. Bukhari Muslim)
PERTANYAAN,: DIMANAKAH ANDA BERJAMA’AH SAAT INI? DALAM JAMAA’AH YANG TELAH DIKLAIM OLEH NABI, ATAU JAMA’AH BUATAN KYAI,GURU, ALIM ULAMA & CENDEKIA?………………..
SukaSuka
Utk Muallaf ; Bagaimana BISA dikatakan BERTAUHID & BERJIHAD kalau tidak BERKHILAFAH?? Para Sahabat Nabi saw, adalah orang2 yg paling PAHAM cara mengamalkan ayat&hadits, maka kita tinggal mencontohnya saja, SAHABAT yg mana yg tdk punya Kholifah?? SAHABAT yg mana yg MEMBENARKAN BOLEHNYA TDK PUNYA KHOLIFAH??
RENUNGKANLAH..
SukaSuka
insya Allah kita faham soal urgensi dan wajibnya jama’ah. Tdk ada Islam tanpa Jama’ah … kita juga mendambakan khilafah karena itu harga mati untuk tegaknya Islam.
tapi bukankah khilafah itu sesuatu yang finish dimana untuk mencapai ke arah sana, akan ada proses, sunatullah2 khas para nabi yaitu ujian cobaan,keringat,darah, lelah, kehilangan,terusir,hijrah, dikepung, bertempur dll.
kalo seandainya jama’ah yg menjalani proses/sunatullah nya banyak, maka untuk menentukan mana jama’ah yg layak, standar ukurnya adalah jama’ah yg paling ditargetkan yahudi nasrani, paling bnyk digempur musuh,kemudian hijrah, terusir, terisolir, paling bnyk keringat, darah, kehilangan (ini sunatullah), jadi,
kemana moncong senjata yahudi di hunus, ke sanalah kita berjama’ah, bukankah api nya yahudi itu adalah air yg sejuk, dan air sejuknya yahudi itu adalah api yg panas membakar.
sekali lagi, upah itu diberikan kepada yg sudah bekerja.
mudah2an kita termasuk di dalamnya. maka cukup bagi kita menikmati proses dan sunatullah2nya, itu yg lebih Allah cintai, insya Allah. sukron
SukaSuka
to. Muallaf….
Anda sendiri memahami dan menyatakan wajibnya jama’ah. Tdk ada Islam tanpa Jama’ah … kita juga mendambakan khilafah karena itu harga mati untuk tegaknya Islam. Yang jadi pertanyaan khusus buat antum adalah jama’ah yang mana, apa namanya, apa pemimpinnya, memimpinnya dengan apa, tujuannya apa karena inilah yang akan kami pertanggung jawabkan di hadapan Allah nantinya.
“cobaan,keringat,darah, lelah, kehilangan,terusir,hijrah, dikepung, bertempur dll.kemana moncong senjata yahudi di hunus, ke sanalah kita berjama’ah” pernyataan ini adalah pendapat/asumsi anda saja, bukan perintah Allah dan disinilah kekurangan ummat Islam karena tidak mau kembali ke Qur’an dan sunnah, lebih dikalahkan dengan pendapat-pendapat.
Sebagaimana Sabda Rosulullah SAW: “Dan aku perintahkan kepada kalian dengan 5 perkara sebagaimana Allah memerintahkan kepadaku dengan 5 perkara itu pula : berjamaah, mendengar, taat, hijroh dan jihad fi sabilillah.” (H.R. Ahmad).
Maka hal ini menjadi penting, menimbang bahwa banyak jamaáh-jamaáh dengan Amirnya masing-masing yang idealnya saling menguatkan, justru malah saling berpecah-belah dalam Iqomatuddin, terutama pada level anggota jamaáh. Atas dasar ini, maka diperlukan satu Imarah/Kepemimpinan Islam yang akan menyatukan dan mengatur urusan ummat dibawah satu komando Imam.
Konsep Imarah/Kepemimpinan (al-jama’ah) dalam Islam itu sudah jelas dan ada contohnya, yaitu Khilafah itu sendiri. Maka sampaikan saja konsep kepemimpinan yang sudah ada itu, jangan memulai dari satu bentuk perpecahan dengan berharap kesatuan pada akhirnya, walaupun syarat-syarat belum terpenuhi. Kewajiban bersatu dibawah satu kepemimpinan itu mengungguli syarat. Kesempurnaan syarat bisa dipenuhi bila kita bersatu, yang artinya tentu mengangkat pemimpinnya dulu. Sungguh Alloh tidak menurunkan dan menyempurnakan ajaranNya, kecuali Dia kirimkan dulu pemimpinnya, yaitu para nabi, setelah tidak ada lagi nabi, maka mereka itu khalifah-khalifah. Alloh menangkan atau tidak, itu urusan Alloh, yang penting kita berjalan diatas konsep yang haq.
Salah satu syarat yang sering dituntut oleh kaum muslimin kepada kekhalifahan ini adalah adanya wilayah kekuasaan. Ketahuilah bahwa wilayah kekuasaan akan kita dapat dengan dukungan ummat, dan dukungan ummat tidak diperoleh kecuali dengan kerja nyata kita pada sistem kekhalifahan ini. Jika wilayah sudah didapat, musuh-musuh Islam tidak akan senang jika Islam ini kuat. Maka pada saat itu tiba, ummat harus sudah siap untuk jihad (perang).
kandati syarat-syarat sempurnanya belum terpenuhi. Semoga Alloh memakai tenaga kita untuk menegakkan dalam meninggikan LI I’LAI KALIMATILLAH. Amien……….
SukaSuka
sukron atas doa nya, dan mohon doa nya juga untuk saudara2 kita para ksatria gagah berani Mujahidin Imarah Thaliban Afghan yg telah menumbangkan romawi dan persia, somalia, Yaman yg hari ini tengah mempersiapkan 12 rb pasukan Aden Abyan menyongsong khilafah di Palestina,untuk para mujahidin yg gugur yg jenasahnya tetap segar sperti tidur,tdk membusuk bahkan wangi, sebagai bukti nyata kebenaran manhaj dan jama’ahnya,paramujahidin yg telah memeras keringat dan menyiramkan darahnya untuk subur dantegaknya kalimat Allah,kami para muallaf sangat berharap, lewat doa2 kami, agar bisa bergabung dengan mereka orang2 yg berbahagia, hati kami bertaut erat kpd mereka,amiin
SukaSuka
Para mujahidin yg gugur yg jenasahnya tetap segar sperti tidur,tdk membusuk bahkan wangi, sebagai bukti nyata kebenaran manhaj dan jama’ahnya,paramujahidin yg telah memeras keringat dan menyiramkan darahnya untuk subur dantegaknya kalimat Allah, itu adalah kewajiban para kaum muslimin disalah satu belahan bumi yang lain dalam mempertahankan jiwa,harta dan agamanya.
yang jadi pertanyaan, bagai mana kaum muslimin yang ada dibelahan bumi yang lain?
apakah ada kesatuan dan bersatu padu untuk membangun kekuatan dalam meninggikan LI I’LAI KALIMATILLAH dan membantu saudara-saudaranya yang tertindas?
ataukah sibuk dengan teori,seminar dll, yang secara langsung dan tidak langsung merapuhkan ISLAM?
sudakah kita memahami (Qs. Ar-Rum [30]: 31-32).
KESATUAN UMMAT ISLAM HANYA ADA DI SYSTEM KHILAFAH. JIKA ADA YANG LAIN DAN DICONTOHKAN OLEH SAHABAT NABI S.A.W TOLONG DIBUKTIKAN DATA,SEJARAHNYA,KAPAN DAN DIMANA……………
semoga kita berada dalam jama’ah yang dijanjikan Allah dan Rasulnya.
“TSUMMA TAQUUNUU KHILAFA ALA MINHAJIN NUBUWAH”
SukaSuka
@Ahmad Al Faruq… Terima kasih dah komentar.. ana setuju dengan pendapat antum
SukaSuka
Aamiin..
SukaSuka
Assalamu’alaikum….
suatu hal yg cukup miris bagi saya….
Khilafatul Muslimin menyatakann diri sbg Khilafah, tp… apakah khilafataul muslimin pernah mencari dulu sebelum menyatakan diri??? apakah khilafataul muslimin “hanya” dan “satu-satunya” yg menyatakan sbg khilfah di muka bumi ini??? kalo benar, apa buktinya dan usaha sprti apa yg telah di lakukan???? jazakallah khair…..
SukaSuka
@Jawir… buktinya yah sudah di maklumatkan sejak tahun 1997 sedangkan usahanya terus berusaha mengajak bersatu dalam sistem khilafah dibawah satu kepemimpinan yaitu kholifah. pada awalnya meemang sudah ditawarkan ke semuaa yg setuju sama sistem khilafah tapi kembali kepemimpinan tak ada yg mau mengambil resiko yah akhirnya dengan sabar untuk sementara kholifah jatuh di tangan Ust. Abdul Qodir Hasan Baraja’
SukaSuka
aslm…
sejauh ini bagaimana perkembangan di dunia islam. .apkah organisasi ini berlandaskan pancasila? wasalm
SukaSuka
Khilafatul Muslimin adalah organisasi berazaskan Islam dan kemerdekaan bertujuan memakmurkan bumi dan mensejahterakan ummat manusia, melalui pelaksanaan ajaran Alloh dan RasulNya bersama kebebasan penerapan ajaran semua agama sebagai prinsip dasar jama’ah tanpa memperkenankan seorang warganya membuat suatu aturan/ketentuan/norma-norma yang bertentangan dengan agamanya sendiri.
SukaSuka
Kenapa tidak gabung saja dengan HTI yang sudah punya cabang di seluruh dunia…. selogannya sama koq Al-KHILAFAH ALA MINHAJIN NUBUWAH”..
SukaSuka
Naieib@… Ana mau nanya…
Pertanyaanya boleh dibalik nga’…???
Kenapa HT tidak memberikan wala’-nya kepada KHILAFAH ISLAMIYAH KHILAFATUL MUSLIMIN yang telah MEMAKLUMATKAN KEKHALIFAHAN KESELURUH DUNIA…
SukaSuka
Wah kalo ini yg bisa jawab orang HT …maaf ya?
SukaSuka
kalo berbicara tentang khilafah ‘ala minhajin nubuwah ya……mana yang bisa diterapkan untuk umat….lucu deh kliatanx ga ada… ada khilafah kok ga ditahu oleh umat..lucuuuuu.
SukaSuka
Usaha Penegakkan Khalifah
بــســـم الله الرحمـن الرحـيـم
Usaha Penegakkan Khalifah
Oleh : Abu Wihdan Hidayatullah
Setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, empat khalifah utama yaitu Abu Bakar, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib r.a., melanjut-kan sistem kepemimpinan dan perwujudan masyarakat wahyu yang telah di awali Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selama 23 Tahun. Karena sebagai pelanjut, tentu tidak sama konsekwensinya dengan yang mengawali, yakni Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Lagi pula keempat khalifah tersebut tidak maksum sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Masa khilafah merupakan “Golden Age” (Abad Keemasan), saat itulah syari’at atau hukum-hukum islam sepenuhnya berkembang dan diimplementasikan (diwujudkan) secara sempurna. Mereka adalah para khalifah ideal yang membimbing umat diatas jalan yang benar dan telah menunaikan amanah mereka dengan penuh keimanan dan keikhlasan. Karena alasan inilah mereka dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin yakni para khalifah penunjuk jalan kebenaran. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ
Artinya : “Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin al Mahdiyin” (Musnad Ahmad juz 4 hal 126 –127)
Pembenahan dan pembangunan umat di masa khulafaur rasyidin berlangsung selama 30 tahun. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam :
الْخِلاَ فَةُ فِي أُمَّتِي ثَلَاثُونَ سَنَةً ثُمَّ مُلْكٌ بَعْدَ ذَلِكَ
Artinya : “Kekhilafahan pada umatku tiga puluh tahun kemudian kerajaan setelah itu.” (HR. At Tirmidzi juz 4 hal 503 no. 2226, Kitabul Fitan, Abu Daud Kitabussunah juz 4 hal 221 no. 4646-4647)
Kejayaan dan kebahagiaan muslimin di masa awal adalah potret paling ideal sepanjang sejarah. Islam benar-benar telah menjadi cahaya dan rahmat bagi alam semesta. Karena itulah kita yakin hanya dengan berpola kepada mereka Insya Allah kejayaan dan kebahagiaan bisa kembali kita nikmati. Imam Malik r.a. berkata :
لاَ يَصْلُحُ اَمُرُ هَذِهِ اْلأُمَّةِ إِلاَ بِمَا صَلُحَ بِهِ أَوَلُّهَا
Artinya : “Tidak akan selamat atau maslahat urusan umat ini kecuali dengan apa-apa yang telah menyelamatkannya generasi awalnya”
Atas dasar inilah Islam hanya dapat ditegakkan dengan cara-cara terdahulu, yakni sunnah Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin. Tidak mungkin Islam ditegakkan dengan cara diluar Islam, baik dengan pola barat maupun pola timur.
Berbagai usaha yang diperjuangkan kaum muslimin dalam mengembalikan khilafah dengan versinya antara lain adalah :
Ikhwaanul Muslimin
Didirikan pada tahun 1928 M. di Mesir oleh Syaikh Hasan Al-Banna (1324-1368 H/1906-1949 M). Berawal dengan sistem usroh (keluarga) beberapa orang tokoh dan ulama Mesir yang menentang kekuasaan Rezim Gamal Abdul Nasher. Secara pesat berkembang di Mesir dan meluas ke berbagai negeri muslim lainnya, hingga ke Indonesia. Sistem perjuangan untuk menuju khilafah melalui tahapan pembinaan sebagai berikut :
a. Pembentukan individu Islami
b. Pembentukan keluarga Islami
c. Pembentukan masyarakat Islami
d. Pembentukan Negara / Pemerintahan Islami
e. Penegakkan khilafah dengan memilih dari perwakilan tiap negara, dengan kriteria Imaamah atau Khilafah ; al-Alamah, al-Adalah, al-Kifayah
Hizbut Tahrir
Didirikan pada tahun 1953 di Yordania oleh Syaikh Taqyuddin An Nabhani (1909-1979 M). Seiring dengan keruntuhan Turki Utsmani 1924, khilafah wajib ditegakkan kembali di tengah-tengah kaum muslimin. Maka 29 tahun kemudian Hizbut Tahrir berdiri sebagai Partai Politik Islam Internasional yang berjuang untuk mengembalikan Khilafah Islamiyah pasca runtuhnya Turki Utsmani. Khilafah baru bisa berdiri apabila ada daulah Islamiyah. Dengan demikian memiliki kekuasaan menjadi syarat mutlak tegaknya khilafah islamiyah. Apabila di suatu daerah telah menjadi dominan dan berkuasa, maka dibai’atlah seorang khalifah. Selanjutnya seluruh muslimin wajib membai’atnya. Syarat-syarat terbagi menjadi dua, yakni syarat in’iqad dan syarat afdlaliyah. Syarat in’iqad (sahnya) khalifah ada tujuh ; Muslim, laki-laki, baligh, berakal, adil, merdeka, mampu melaksanakan amanah khilafah. Syarat afdlaliyah (keutamaan) ; mujtahid, pemberani dan politikus, keturunan (Quraisy, Bany Hasyim dll).
Mujahidin
Gerakan ini diawali dengan peristiwa perang teluk di Timur Tengah tahun 1980-an, kemudian menyusul Jihad Afghanistan, Chechnya, Palestina dan lain-lain. Para tokoh gerakan ini antara lain ; Syaikh Abdullah ‘Azzam, Syaikh Usamah bin Ladin, Syaikh Ahmad Yasin dll. Prinsip-prinsipnya tentang khilafah, antara lain ;
Tidak benar, untuk jihad harus ada khilafah dulu.
Tidak ada sahabat atau ulama mu’tabar yang berkata bahwa; tidak ada jihad kecuali bersama khilafah.
Nash tentang jihad adalah qath’i, jihad akan terus berlangsung sampai hari kiamat. Sama saja keadaannya ada khalifah atau Imaam ‘Aam atau tidak adanya khalifah atau Imaam ‘Aam.
Tidak ada dalil yang shahih, yang mensyaratkan harus dengan adanya Imaam ‘Aam pada jihad thalabi (offensive), selain pada jihad difa’i (defensive)
Khilafah Islamiyah yang runtuh tahun 1924, harus ditegakkan kembali dengan melalui i’dad dan jihad fii sabiililah.
4. Khilafatul Muslimin
Dimaklumatkan di Lampung – Indonesia pada tahun 1997 oleh Ust. Abdul Qadir Hasan Baraja. Menurutnya, sejak runtuhnya Turki Utsmani 1924, tidak ada satupun gerakan yang menegakkan khilafah. Maka diba’iatlah Ust. Abdul Qadir Hasan Baraja sebagai Amiirul Mu’minin sementara. Kemudian menyebarkan formulir pendaftaran untuk menjadi anggota. Selanjutnya secara bertahap akan diselenggarakan musyawarah dunia dan menetapkan Khalifah yang tetap / permanen.
III. KEMBALI KEPADA SISTEM “KHILAFAH ‘ALA MINHAAJIN NUBUWWAH
Menjelang runtuhnya Turki Utsmani dan sesudahnya hingga tahun 1952 muslimin di berbagai dunia termasuk di Indonesia mengadakan musyawarah/konferensi untuk mengembalikan sistem khilafah. Akan tetapi semua usaha ini belum berhasil mewujudkan khilafah.
Ketidak berhasilan ini lebih banyak disebabkan karena faktor nasionalisme masing–masing pihak yang dibawa ke majelis musyawarah.
Konferensi Khilafah di berbagai negara, pra dan pasca keruntuhan Utsmaniyyah (1924)
All India Khilafat Conference, 1919 M di India
Konferensi Islam International, 1921 M. di Karachi Pakistan
Dewan Khilafah, 1924 di Mekkah ( dibentuk Syarif Husein Amir)—tidak berlanjut
Kongres Kekhilafahan Islam, 1926 di Kairo
Kongres Muslim Dunia, 1926 di Mekkah
Konferensi Islam Al-Aqsha, Desember 1931 di Yerussalem
Konferensi Islam International kedua, 1949 di Karachi
Konferensi Islam International ketiga, 1951 di Karachi
Pertemuan Puncak Islam, Agustus 1954 di Mekkah
Konferensi Muslim Dunia 1964 di Mogadishu
Konferensi Muslim Dunia 1969 di Rabat Maroko —– melahirkan OKI
Konferensi Tingkat Tinggi Islam, Pebruari 1974 di Lahore Pakistan.
Setelah mengalami perjalanan yang panjang, sampai dengan tahun 1953 muncullah tiga pertanyaan dalam pemikiran Dr. Syaikh Wali Al–Fattaah :
Mengapa kaum muslimin senantiasa gagal dalam memperjuangkan Islam?
Mungkinkah Islam dapat ditegakkan dengan cara di luar Islam?
Mustahil dalam Islam tidak ada sistem untuk memperjuangkan Islam?
Dari tiga pertanyaan itulah Wali Al-Fattaah terus-menerus melakukan kajian bersama para ulama saat itu, untuk mencari solusi permasalahan tersebut. Maka beliau menarik kesimpulan; bahwa Islam tidak mungkin ditegakkan dengan cara-cara diluar Islam, termasuk melalui jalur politik parlementer. Hal ini pula yang menjadi dasar beliau mengundurkan diri dari Masyumi.
Yang memilih keluar dari Masyumi ternyata tidak hanya Wali Al-Fattaah, tapi juga tokoh-tokoh lain yang kecewa dengan keberadaan Masyumi, antara lain : H. Agus Salim, Abdul Gaffar Ismail dan Al-Ustadz H.S.S. Djamaan Djamil. 1
Dari tahun ke tahun Wali Al-Fattaah mengumpulkan dalil-dalil tentang Khilafah, Jama’ah dan Imaamah. Beliau berhubungan dengan Kyai Maksum (Khadimus Sunnah), KH. Munawwar Khalil, Ust. A. Hasan dll.
Suatu hari, di akhir tahun 1952 Wali Al-Fattaah mendapat hadiah satu paket buku dari KH. Munawwar Khalil yang berjudul “Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”.
Buku ini menambah keyakinan Wali Al-Fattaah akan penting dan wajibnya Muslimin kembali kepada Khilafah, ‘alaa Minhaajin Nubuwwah. Setelah berkali-kali diadakan musyawarah dengan para ulama, maka terjadilah pembai’atan beberapa orang ulama dan tokoh saat itu, kemudian pada hari Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah 1372 H/20 Agustus 1953 diumumkan pembai’atan tersebut di gedung Aducstaat (Bapenas sekarang) Jakarta.
Diantara para ulama yang membai’at awal Wali Al-Fattaah generasi awal adalah :
– Kyai Muhammad Maksum (Khadimus Sunnah, ahli hadits asal Yogyakarta- Muhammadiyah)
– Ust. Sadaman (Persis-Jakarta)
– KH. Sulaeman Masulili (Sulawesi)
– Ust. Hasyim Siregar (Tapanuli)
– Datuk Ilyas Mujaindo, dll.
Kemudian disiarkan melalui media cetak: Harian Keng Po, Pedoman dan Daulat Rakyat, serta media elektronik : melalui Radio Australia dalam bahasa Inggris 22 Agustus 1953 oleh Zubeir Hadid dan di RRI Pusat (1956) oleh Ust. Abdullah bin Nuh dalam bahasa Arab.2 Inilah awal ditetapinya kembali Jama’ah Muslimin dan Imaamnya. 1972 mendapat tanggapan positif dan do’a serta gelar Syaikh kepada Wali Al-Fattaah, dari Raja Feisal –Saudi Arabia
Sepeninggal Wali Al-Fattaah, 19 Nopember 1976, dibai’atlah H. Muhyiddin Hamidy sebagai Imaam yang kedua dalam Jama’ah Muslimin (Hizbullah). Alhamdulillah dari waktu ke waktu kaum muslimin makin menyadari akan pentingnya kesatuan dan persatuan umat, sehingga secara berangsur muslimin di berbagai daerah dan negeri bergabung dalam satu wadah yang disyari’atkan Allah dan Rasul-Nya, yakni Jama’ah Muslimin dan Imaamnya. MASYAA ALLAH
Wali Al-Fattaah menegaskan, “Kalau memang telah ada yang lebih dulu muslimin menetapi Jama’ah Muslimin dan Imaamnya, kita makmum. Kami menyadari bahwa Imaam itu tidak boleh dua, kami menyadari bahwa Jama’ah itu tidak boleh dua. Jama’ahnya harus satu dan Imaamnya pun harus satu.” Sebagaimana yang terjadi pada masa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin Al-Mahdiyyin. (pen)
Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata : “Termasuk perkara yang tidak diragukan banyaknya kelompok di dalam masyarakat Islam termasuk perkara yang sangat diinginkan oleh syaithan dan musuh-musuh Islam dari kalangan manusia. Karena bila kaum muslimin bersepakat dan bersatu serta mengenal bahaya yang mengancam mereka dan juga mengancam aqidah mereka, maka mereka akan bersemangat membela umat dan aqidah mereka dan beramal di dalam satu shaf (barisan) demi kemaslahatan muslimin dan membentengi agama mereka, negeri-negeri serta saudara-saudara mereka dari bahaya yang mengancam. Hal yang demikian ini tentu tidak disenangi oleh musuh-musuh Islam dari kalangan manusia dan jin. Oleh karena itu musuh-musuh Islam itu bersungguh-sungguh untuk memecah belah barisan muslimin dengan mencerai-beraikan kekuatan mereka dan menebarkan sebab-sebab permusuhan di kalangan mereka. Kita memohon kepada Allah agar Ia mempersatukan kaum muslimin di atas kebenaran dan menyingkirkan dari masyarakat mereka segala fitnah dan kesesatan, sesungguhnya Dia Allah yang mengatur dan menguasainya. (Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, Al-Imaam Abdul Aziz bin Baz hal. 203-204)
Wallahu a’lam bish shawwaab
SukaSuka
Assalamu’alaiakum warohmatullahi wabarokatuh.
Saya mencoba memberi koreksi pada antum-antum pada kalimat berikut, insya Allah antum-antum ikhlas:
4. Baraja. Menurutnya, sejak runtuhnya Turki Utsmani 1924, tidak ada satupun gerakan yang menegakkan khilafah. Maka diba’iatlah Ust. Abdul Qadir Hasan Baraja sebagai Amiirul Mu’minin sementara. Kemudian menyebarkan Khilafatul Muslimin
Dimaklumatkan di Lampung – Indonesia pada tahun 1997 oleh Ust. Abdul Qadir Hasan formulir pendaftaran untuk menjadi anggota. Selanjutnya secara bertahap akan diselenggarakan musyawarah dunia dan menetapkan Khalifah yang tetap / permanen.
Pertanyaan saya ; benarkah tidak ada satupun gerakan yang menegakkan khilafah sejak runtuhnya kekhilafahan Turki Ustmani tahun 1924?Sehinggga Al Mukarom Ustadz Abdul Qadir Hasan Baraja’ pada tahun 1997 Ustadz memelopori gerakan khilafah yang lain bahkan dibaiat. Padahal tahun 1953 (terpaut 44 tahun) Wali Al Fataah telah dibaiat dan dinyatakan bahwa Jamaah Muslimin (Hizbullah) (Khilafah ‘alaa Minhaajin Nubuwwah) telah ditegakkan.
Lalu gerakan apakah yang di pimpin oleh Wali Al Fataah pada tahun 1953 menurut antum-antum YKH?
Antum-antum sendiri telah menulis ;
……Setelah mengalami perjalanan yang panjang, sampai dengan tahun 1953 muncullah tiga pertanyaan dalam pemikiran Dr. Syaikh Wali Al–Fattaah :
Mengapa kaum muslimin senantiasa gagal dalam memperjuangkan Islam?
Mungkinkah Islam dapat ditegakkan dengan cara di luar Islam?
Mustahil dalam Islam tidak ada sistem untuk memperjuangkan Islam?dst……………………………………………………………….
…………………..Setelah berkali-kali diadakan musyawarah dengan para ulama, maka terjadilah pembai’atan beberapa orang ulama dan tokoh saat itu, kemudian pada hari Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah 1372 H/20 Agustus 1953 diumumkan pembai’atan tersebut di gedung Aducstaat (Bapenas sekarang) Jakarta.
Diantara para ulama yang membai’at awal Wali Al-Fattaah generasi awal adalah :
– Kyai Muhammad Maksum (Khadimus Sunnah, ahli hadits asal Yogyakarta- Muhammadiyah)
– Ust. Sadaman (Persis-Jakarta)
– KH. Sulaeman Masulili (Sulawesi)
– Ust. Hasyim Siregar (Tapanuli)
– Datuk Ilyas Mujaindo, dll.dst……………………………….
Sepeninggal Wali Al-Fattaah, 19 Nopember 1976, dibai’atlah H. Muhyiddin Hamidy sebagai Imaam yang kedua dalam Jama’ah Muslimin (Hizbullah).dst…………………………………………………………….
Wali Al-Fattaah menegaskan, “Kalau memang telah ada yang lebih dulu muslimin menetapi Jama’ah Muslimin dan Imaamnya, kita makmum. Kami menyadari bahwa Imaam itu tidak boleh dua, kami menyadari bahwa Jama’ah itu tidak boleh dua. Jama’ahnya harus satu dan Imaamnya pun harus satu.” Sebagaimana yang terjadi pada masa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin Al-Mahdiyyin. (pen)
Ikhwah….Akhwah…..
Jama’ah Muslimin telah ditetapi kembali dan Khilafah ‘alaa Minhaajin Nubuwwah telah ditegakkan pada tahun 1953, jauh sebelum Ustadz-ustadz YKH memaklumatkan gerakan Khilafah ‘alaa Minhaajin Nubuwwah, versi antum-antum, Khilafatul Muslimin.
Ingat, tidak boleh ada dua Imaam dalam satu masa, kalaupun ada baiatlah yang lebih awal.
Kini sudah jelas semua bahwa Jama’ah Muslimin (Hizbullah) adalah Khilafah ‘alaa Minhaajin Nubuwwah, dan Wali Al Fataah dibaiat lebih awal.
Kalau antum-antum ikhlas, tentunya antum sekalian akan bergabung dan menetapi Jama’ah Muslimin (Hizbullah). Tidak seperti yang terjadi pada Nur Hasan Ubaidah, karena tidak ikhlas lalu khianat dan kemudian mendirikan keamiran tandingan (Darul Hadist) atau sekarang LDII.
Saya yakin, antum-antum telah paham dalil-dalilnya.
Mari para ikhwan, bergabunglah, peluk dan dekap kami menunggu antum-antum sekalian. Insya Allah, kita kuatkan shaf perjuangan kita.
Markas kami tidak jauh dari domisili antum-antum di Lampung.
Markaz II Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Khilafah ‘alaa Minhaajin Nubuwwah Wilayah Lampung
Alamat : Dusun Muhajirun, Desa Negara Ratu Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
SukaSuka
Gerakan yang menyuarakan Khilafah banyak mungkn ribuan sampa sekarang, tapi yng memaklumatkan kembali kekhalifahan itu yang perlu anda selidiki kembali….
SukaSuka
Tentunya ikhwan-ikhwan di Khilafatul Muslimin telah mahfum semua bahwa maklumat penegakkan Khilafah ‘alaa Minhaajin Nubuwwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) telah disiarkan dari tahun1953. Jadi apa yang di tulis oleh YKH Al Ustadz Abdul.Qadir Hasan Baraja’ dan para pembantunya bahwa usaha penegakan khilafah ‘alaa Minhajin Nubuwwah baru dimulai pada tahun 1997 adalah sangat menyesatkan, cenderung mendustkan fakta sejarah serta membohongi ummat.Dan tidak ada kalimat pernyataan Abdul Qadir Hasan Baraja sebagaimana pernyataan Wali Al-Fattah, ini menunjukan bahwa AQHB sangat ambisi ingin menjadi khalifah.
Al-Fattaah menegaskan, “Kalau memang telah ada yang lebih dulu muslimin menetapi Jama’ah Muslimin dan Imaamnya, kita makmum. Kami menyadari bahwa Imaam itu tidak boleh dua, kami menyadari bahwa Jama’ah itu tidak boleh dua. Jama’ahnya harus satu dan Imaamnya pun harus satu.” Sebagaimana yang terjadi pada masa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin Al-Mahdiyyin. (pen)
SukaSuka
minta profil ust baraja …..
SukaSuka
Ada di blog ini juga coba antum buka-buka lagi…
ada profl ust. Abdul Qodir Hasan Baraja’ insya alloh ada untuk jawabannya..
SukaSuka
afwn…….da gak buku yang bisa saya baca mengenai khilafatu muslimin???
atau majalah yang terbit tiap bulan??? syukran,,,
SukaSuka
Ada majalah Al Khilafah terbit tiap bulan, dan bisa dipesan sesuai daerahnya. coba kasih alamatnya antum entar ana kirim alamat agen sesuai tempat antum tinggal…
SukaSuka
Tunaikanlah bai’at yang pertama
Rasulullah Salallahu alaihi wasallam bersabda:
وروى مسلم عن أبي حازم قال:قاعدت أبا هريرة خمس سنين فسمعته يُحدّث عن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال:{كانت بنو إسرائيل تسوسهم الأنبياء، كلما هلك نبي خلفه نبي، وإنه لا نبي بعدي، وستكون خلفاء فتكثر، قالوا فما تأمرنا؟قال:فُوا، ببيعة الأول فالأول، وأعطوهم حقهم، فإن الله سائلهم عما استرعاهم}
“Bani Israel itu pernah dipimpin oleh para nabi, tatkala seorang nabi telah wafat, dia pun pasti akan digantikan oleh Nabi yang lain. Sementara tidak ada Nabi setelahku, dan yang ada adalah para khalifah, jumlah mereka pun banyak. Mereka bertanya: apa yang Anda perintahkan kepada kami? Beliau menjawab: Tunaikanlah bai’at yang pertama. Berikanlah kepada mereka hak mereka, karena Allah akan menanyai mereka atas apa yang digembalakannya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
wahai,..ikhwan Khilafatul Muslimin sadarlah engkau sesungguhnya bai’at yang engkau amalkan tahun 1997 itu adalah Sangat menyesatkan karena bai’at yang pertama sudah terlebih dahulu diamalkan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah)
SukaSuka
MAKLUMAT : TERBENTUKNYA KEMBALI KHILAFAH ISLAMIYYAH
Diumumkan kepada seluruh kaum muslimin/muslimat dan segenap ummat manusia bahwa pada hari Jum’at, 13 Rabiul Awwal 1418 H bertepatan dengan 18 Juli 1997 M, telah terbentuk sebuah organisasi Islam sebagai wadah ummat Islam dalam berjama’ah melalui sistim kekholifahan dan disebut KEKHALIFAHAN KAUM MUSLIMIN (KHILAFATUL MUSLIMIN) yang dipimpin oleh seorang Kholifah/Amirul-Mu’minin dan insya Allah akan mendirikan perwakilannya di seluruh dunia di bawah kepemimpinan seorang Amir bagi tiap-tiap Wilayah ataupun Negara
=================================================================
Nampak sekali kalau khilafatul muslimin ustad Abdul Qadir Hasan Baraja sangat bernafsu ingin menguasai dunia.adapun khilafatul muslimin hanya sebuah organisasi sesuai isi maklumat dan bukan merupakan khilafah ‘ala minhajin nubuwwah..
SukaSuka
Mudah-mudahan antum dapat bertemu dan berkunjung langsung di kantor pusat Khilafatul Muslimin agar lebih jelas…
SukaSuka
روى مسلم أن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال: {ومن بايع إماماً فأعطاه صفقة يده، وثمرة قلبه فليطعه إن استطاع.فإن جاء آخر ينازعه فاضربوا عنق الآخر}
“Siapa saja yang membai’at seorang imam, lalu memberikannya dengan suka rela dan sepenuh hati, maka hendaknya dia mentaatinya dengan sekuat tenaga; jika ada orang lain yang merebutnya, maka penggallah leher orang yang terakhir itu.” (HR. Muslim)
Apakah Khilafatul Muslimin hendak merebut bai’at pertama yang sudah diamalkan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah).?
SukaSuka
Sebaiknya membaca sejarah lagi dech… maklumat Khilafah belum pernah di maklumatkan tetapi membai’at Imam mungkin sudah..
SukaSuka
antum2 (ikhwan2 di khilafatul muslimin) sebenarnya mau mengamalkan dalil?? atau mendalili amal????? antum bicara suruh mmbaca sejarah, sejarah spt ap? ap antum pikir cuma antum yg memikirkan ttg khilafah?? org2 terdahulu sblm antum tidak??? lapang dada-lah dlm menerima kebenaran, bukan gengsi dan mempertahankan pendapat….
SukaSuka
@Jawirjulfikar… terima kasih atas masukannya, salah satu contoh membaca sejarah ya sejarah awal tentang cara penegakkan dien ini… Khilafah ala minhajinnubuwab..Khilafah sebagaimana manhajnya Nabi Muhammad…jadi yah mengikuti apa yg dikerjakan Rasululloh.. karena Khilafah sudah runtuh yah memulainya seperti cara nbi memulai dakwah di Mekah, adakah pemaksaan kehendak dari nabi kepada Abu Jahal, Adakah demonstrasi yg dipimpin Rasululloh saat itu dst… ingat Khilafah sudah runtuh sejak 1424H maka untuk memulai yah jangan diibaratkan seperti sudah ada khilafah yg tegak duluan, tetapi sejarah disini seperti awal nabi berdakwah, kalo nabi menggunakan sistem nubuwah , sekarang saatnya menggunakan sistem khilawah… dengan cara seperti dakwahnya Rasululloh ketika mengumumkan pertamakali sebagai Rasul.. sekarang tidak ada nabi yah dimulailah dengan mengumumkan kembali adanya Kholifah… jadi bukan masalah tempat atau wilayah yg diumumkan dahulu, tetapi kepemimpinan yg diumumkan sebgaimana Rasululloh mengumumkan beliau sebagai rasul, tetapi Rasul dan nabi sudah tidak ada maka wajib bagi kita untuk menetapkan adanya Kholifah sebagaimana di maklumat sampai adanya musyawarah ditingkat internasional… jadi yg di dahulukan dakwah pada sistem khilafah dan dibawah kepemimpinan tunggal seorang kholifah…mudah-mudahan bisa menambah wawasan
SukaSuka
“antum2 (ikhwan2 di khilafatul muslimin) sebenarnya mau mengamalkan dalil?? atau mendalili amal?????”
antum ternyata tidak paham dgn maksud sy, sekarang sy tanya, duluan siapa Jama’ah Muslimin (Hizbullah) – 1953 atau Khilafatul Muslimin – 1997 yg maklumatkan tegaky kemabali Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah? ap mau bilang tidak sah karena alasan “dulu wali al-fattaah mantan politisi” bgtu juga dgn “imam muhyiddin hamidy – yg mantan marinir”???? ap background seseorang itu bisa dijadikan patokan sah/tidaky? lantas bagaimana dgnUmar bin khotob yg mantan preman? (kata2 yg tau dri ust sy dan itu dikeluarkan oleh “khalifah” antum)… apa antum tau.. KALAU “KHALIFAH” ANTUM BERBISIK KEPADA IMAM MUHYIDDIN HAMIDY BAHWA “DIA BUKANLAH KHOLIFAH””?….. antum2 kemanakan dalil tentang setia pada baiat yg pertama????? mau mengamalkan dalil? atau mendalili amal?
SukaSuka
@JAwir ..afwan … sebaiknya antum juga sebarkan maklumat tetantang kekholifahan yang antum katakan sudah ada lebih dahulu biar masyarakat Islam juga akan menilai …
SukaSuka
pendapat yg paling bijaksana adalah,sebaiknya kita melihat dan memperhatikan realitas dunia Islam skup international ter-aktual, yg paling layak mengusung khilafah adalah yg paling banyak dan berat beban ujian cobaannya,mereka adalah perintis tauhid dan jihad global, yg hijrah dari berbagai negara tergabung dalam barisan mujahidin di Afghanistan/Thaliban al-Qaeda,yg telah menumbangkan imperium Rusia dan Amerika. Kehidupan dan manhaj mereka lebih mendekati kehidupan dan manhaj Rasulullah dan kaum muslimin dulu. Khilafah itu harus di tebus dengan darah para syuhada, dan para syuhada ada pada mereka karena musuh Islam(yahudi nasrani tahu siapa generasi Muhammad). mereka tidak berkoar-koar tentang khilafah tapi mereka bekerja. banyak orang barat menganalisa bahwa kebangkitan Islam ada pada mereka. kalau yg dibicarakan hanya sekedar konsep maka tak akan ada akhirnya dan musuh Islam akan terus membantai kita. jangan sampai realitas sejarah berjalan…sementara kita masih sibuk konsep. saya belum tergabung dgn Mereka tp berlapang dada mengakui bahwa merekalah yg layak disebut generasi Muhammad. jazzakallah
SukaSuka
“kalo mau tahu generasi Muslim pilihan pada zaman ini, maka tanyakanlah kepada orang yahudi dan nasrani”
SukaSuka
aswan kalo ada masalah disuruh kembali kepada Qur’an dan Sunah.. ada ndak jawaban disana… bukan disuruh ke Yahudi dan Nasrani …
SukaSuka
ANTARA AL-JAMA’AH DAN KHILAFAH.
Kepada warga Khilafatul Muslimin,silahkan dikaji tulisan ini.
Bismillahirrahmanirrahiim.
Melihat ramainya perbantahan antara warga Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dengan warga Khilafatul Muslimin, maka dengan ini saya buat satu uraian tentang Al-Jama’ah dan Khilafah karena inilah yang menjadi pokok persoalan perbantahan tersebut.
MAKNA AL-JAMA’AH
Menurut bahasa, Al-Jama’ah itu artinya adalah jama’ah yang ma’rifat (tertentu), bukan sembarang jama’ah. Sesuai dengan menurut bahasa, maka menurut syare’at Al-Jama’ah itu adalah jama’ah yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya. Oleh karena itu, Al-Jama’ah itu memang sebuah jama’ah dan ia tidak terkait dengan kekuasaan. Berdasarkan hadits dari sahabat Khudzaifah bin Yaman, maka Al-Jama’ah yang merupakan jama’ah yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya itu dapat kita temukan yaitu Jama’ah Muslimin dan Imam mereka.
Hal itu sesuai dengan penjelasan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau di tanya oleh para sahabat: “Apakah Al-Jama’ah itu ya Rasulullah?” Beliau shollallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Apa yang aku dan sahabatku ada di dalamnya pada hari ini”.
Berpegang kepada penjelasan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam tentang makna Al-Jama’ah tersebut, maka Al-Jama’ah itu adalah Jama’ah Muslimin dan Imam mereka seperti yang beliau perintahkan sendiri dimana Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam itu sebagai Imamnya dan para sahabat itu sebagai Jama’ah Musliminnya.
Dari sahabat Khudzaifah bin Yaman radiyallahu anhu, ia berkata : “Adalah orang-orang (para sahabat) bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang kebaikan dan adalah aku bertanya kepada Rasulullah tentang kejahatan, karena aku khawatir kejahatan itu menimpa diriku, maka aku bertanya : “ Ya Rasulullah, sesungguhnya kami dahulu berada di dalam jahiliyah dan kejahatan, maka Allah mendatangkan kepada kami dengan kebaikan ini (Islam). Apakah sesudah kebaikan ini timbul kejahatan? Rasulullah menjawab : “Benar!” aku bertanya : Apakah sesudah kejahatan itu datang kebaikan? Rasulullah menjawab : “Benar tetapi didalamnya ada kekeruhan (dakhon / asap).” Apakah kekeruhannya itu?” Rasulullah menjawab: “Yaitu orang-orang yang mengambil petunjuk bukan dengan petunjukku (menurut riwayat muslim: “Kaum yang berperilaku bukan dari sunnahku dan orang-orang yang mengambil petunjuk bukan dengan petunjukku), engkau ketahui dari mereka itu dan engkau ingkari.” Aku bertanya: “Apakah sesudah kebaikan itu aka ada lagi keburukan? Rasulullah menjawab: “Ya, yaitu adanya penyeru-penyeru yang menyeru ke pintu-pintu jahanam. Barangsiapa mengikuti ajakan mereka, maka mereka melemparkannya kedalam jahanam itu.” Aku bertanya:”Ya Rasulullah, tunjukkanlah sifat-sifat mereka itu kepada kami.” Rasulullah menjawab: “Mereka itu dari kulit-kulit kita dan berbicara menurut lidah-lidah kita.” Aku bertanya: “Apakah yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menjumpai keadaan yang demikian?” Rasulullah bersabda: “Tetaplah pada Jama’ah Muslimin dan Imam mereka.” Aku bertanya: “Jika tidak ada bagi mereka Jama’ah dan Imaam?” Rasulullah bersabda: “ Hendaklah engkau keluar menjauhi firqoh-firqoh (golongan yang berpecah-belah) itu semuanya, walaupun engkau sampai menggigit akar kayu hingga kematian menjemputmu engkau tetap demikian.” (H.R. Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari dalam Kitabul Fitan: IX/65, Muslim, Shahih Muslim: II/134-135 dan Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah: II/475. Lafadz Al-Bukhari).
Jadi, Al-Jama’ah atau Jama’ah Muslimin dan Imam mereka itu memang telah terwujud sejak masih di Mekah, sebelum hijrah. Hal itu sesuai dengan lima perintah yang disampaikan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam di mana menetapi Al-Jama’ah itu merupakan perintah yang pertama sebelum perintah hijrah dan jihad.
Dari Haris Al-Asy’ari radiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda”: “Aku perintahkan kepada kamu sekalian (Muslimin) lima perkara, sebagaimana Allah telah memerintahkan aku dengan lima perkara itu; bil-Jama’ah (dengan Al-Jama’ah), wa bisam’i (dan dengan mendengar), wa tho’at (dan taat), wal hijrah (dan hijrah), wal jihad ( dan jihad fi sabilillah). Barang siapa yang keluar dari Al-Jama’ah sekedar sejengkal saja, maka sungguh terlepas ikatan Islam dari lehernya sampai dia kembali (kedalam Al-Jama’ah). Dan barang siapa yang menyeru dengan seruan jahiliyyah, maka ia termasuk golongan orang yang bertekuk lutut dalam neraka jahanam.” Para shahabat bertanya : “”Ya Rasulullah bagaimana jika mereka tetap shaum dan shalat?” Rasulullah bersabda : “Sekalipun ia shaum dan sholat dan mengaku dirinya muslim, maka panggilah oleh orang-orang muslim itu dengan nama yang telah Allah berikan kepada mereka; “Al-Muslimin, Al-Mukminin, hamba-hamba Allah ‘Azza wa Jalla”.” (H.R. Ahmad Bin Hambal, Musnad Ahmad : IV/202, At-Tirmidzi Sunan At-Tirmidzi Kitabul Amtsal, bab Maa Jaa fi Matsalis Shalati wa Shiyami wa Shodaqoti :V/148-149 No.2263. Lafadz Ahmad).
KHILAFAH ADALAN JANJI ALLAH
Menurut bahasa, “خلافة” (khilafah) itu adalah isim masdar dari kata kerja bentuk lampau (fi’il madhi) “خلف” (kholafa) yang artinya menggantikan. Dengan demikian, arti kata “Khilafah” menurut bahasa adalah “penggantian”. Maka menurut syare’at, khilafah ini berkaitan dengan pergantian kepemimpinan. Hal ini terlihat dengan jelas dari penjelasan Rasulullah shollallahu ‘alalihi wasallam pada hadits berikut ini.
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda” : “Dahulu bani Israel senantiasa dipimpin oleh para Nabi, setiap wafat seorang Nabi diganti oleh Nabi yang lainnya dan sesudahku ini tidak ada lagi Nabi dan akan diangkat beberapa Khalifah bahkan akan bertambah banyak”. Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apa yang engkau perintahkan kepada kami?” Beliau menjawab: “Tepatilah bae’atmu pada yang pertama dan berilah kepada mereka haknya, maka sesungguhnya Allah akan menanyakan kepada mereka apa yang digembalakannya.” (HR. Al-Baukhari, Shahih Bukhari dalam Kitabul Bad’ul Khalqi: IV/206).
Merujuk kepada hadits di atas, pemimpin setelah masa para Nabi dan Rasul itu selesai, akan diangkat beberapa Khalifah, bahkan bertambah banyak. Akan tetapi, apakah makna Khalifah itu adalah sekedar pemimpin pengganti?
Satu ayat berikut ini menunjukkan bahwa kata Khalifah itu mempunyai arti penguasa:
يٰدَاوُۥدُ إِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيفَةً فِى الْأَرْضِ فَاحْكُم بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّـهِ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّـهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌۢ بِمَا نَسُوا۟ يَوْمَ الْحِسَابِ
Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. ﴾Q.S. Shaad (38):26﴿.
Merujuk kepada penjelasan Allah pada ayat di atas, Khalifah adalah penguasa atau seorang Imam (pemimpin) yang telah berkuasa. Oleh karena itu, maka kata Khilafah itupun berkaitan dengan kekuasaan. Jika Khalifah itu merupakan isim fail yang diartikan sebagai penguasa, maka Khilafah itu adalah merupakan pergantian kekuasaan atau suksesi . Sesuai dengan fakta sejarah, setelah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya melaksanakan hijrah, maka mereka telah dapat melaksanakan syare’at Islam dan hukum-hukum Allah secara kaffah dengan rasa aman, bebas dari rasa takut terhadap ancaman orang-orang kafir yang selalu memusuhi dan memerangi orang-orang beriman. Hal itu adalah wujud dari kekuasaan yang merupakan anugerah dari Allah yang telah Ia janjikan dalam salah satu ayatNya.
وَعَدَ اللَّـهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِى ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَأُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُونَ
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. ﴾Q.S. An Nuur (24):55﴿.
Dengan demikian, maka jelaslah bahwa Al-Jama’ah itu tidak berkaitan dengan persoalan Khilafah atau kekuasaan karena Al-Jama’ah itu telah terwujud sejak masih di Mekah atau sebelum hijrah. Sementara Khilafah atau kekuasaan itu merupakan hak Allah, bukan hak kita manusia, namun Allah telah berjanji akan memberikan KHILAFAH itu kepada kita semua jika kita beriman dan beramal shaleh, yaitu amalan yang sesuai dengan As-Sunnah, sebagaimana Allah telah memberikannya kepada Rasulullah dan para sahabatnya yang mereka itu adalah juga Al-Jama’ah atau Jama’ah Muslimin dan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasalam adalah Imam bagi mereka. Maka, berkaitan dengan masalah kepimimpinan umat, sunnah yang sesuai dengan sunnah kepemimpinan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dan sunnah kepemimpinan Khulafaur Rasyidin Al-Mahdiyin adalah sunnah jama’ah dan imamah, dalam wujud Al-Jama’ah atau Jama’ah Muslimin dan Imam Mereka, bukan dengan sunnah kerajaan yang sekarang telah berganti dengan sistem negara. Kepada Jama’ah Muslimin dan Imam mereka itulah janji Allah tentang Khilafah itu akan ditunaikan.
Oleh karena itu, Khilafah itu bukanlah sunnah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam melainkan ia adalah kehendak Allah dan kewenanganNya, bukan kewenangan kita manusia. Hal ini jelas terlihat dalam hadits berikut ini. Silahkan perhatikan baik-baik bahwa Khilafah itu adalah kehendak Allah, bukan kehendak kita manusia.
“Dari Nu’man bin Basyir dan dari Hudzaifah bin Yaman radliallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
“Adalah masa kenabian itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, adanya atas kehendak Allah kemudian Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (KHILAFAH ‘ALAA MINHAJIN NUBUWWAH), adanya atas kehendak Allah kemudian Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa kerajaan yang menggigit (MULKAN ADLON), adanya atas kehendak Allah kemudian Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa kerajaan yang menyombong (MULKAN JABARIYYAH), adanya atas kehendak Allah kemudian Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (KHILAFAH ‘ALAA MINHAJIN NUBUWWAH)”. Kemudian beliau (Nabi) diam.” (H.R. Ahmad, Musnad Ahmad: IV/273; Al Baihaqi, Misykatul Mashabih: Bab Al Indzar wa Tahdzir, Halaman 461).
Sesuai dengan penjelasan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pada hadits di atas, adanya masa kenabian itu bukan karena kehendak kita, melainkan atas kehendak Allah. Maka begitupun masa Khilafah ‘ala minhajin nubuwah, ia bukan menurut kehendak kita sehingga kita boleh memaklumatkannya kapan saja, melainkan ia atas kehendak Allah dan itu terjadi setelah kita mengamalkan perintah Allah untuk menetapi Al-Jama’ah atau Jama’ah Muslimin dan mendengar serta mentaati Imam mereka termasuk mendengar dan mentaati perintah untuk hijrah dan jihad.
Itulah yang telah diamalkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya sehingga Allah kemudian memenuhi janjiNya untuk memberikan kekhilafahan itu kepada mereka sehingga mereka bisa menjalankan syare’at Islam dan hukum yang telah Allah tetapkan secara kaffah dan dengan rasa aman dari ancaman orang-orang kafir yang selalu memusihi Islam dan kaum muslimin.
Jadi, apalah artinya maklumat berdirinya Khilafah jika ternyata Allah belum memenuhi janjiNya bagi kita?
SukaSuka
ANTARA IMAM DAN KHALIFAH
Khusus kepada warga Khilafatul Muslimin silahkan dikaji juga tulisan ini.
Melihat bantahan yang dikemukakan oleh warga Khilafatul Muslimin terhadap pengamalan perintah: “TETAPLAH PADA JAMA’AH MUSLIMIN DAN IMAM MEREKA”, yang telah diperintahkan oleh Rasulullah shollalahu ‘alaihi wasallam, cukup mengkhawatirkan karena ia menunjukan adanya keberatan atas perintah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam yang merupakan petunjuk bagi orang-orang yang beriman agar dapat menyelamatkan diri dari perpecahan umat yang telah terjadi selama ini sehingga JAMA’AH MUSLIMIN DAN IMAM MEREKA ITU merupakan jalan keluar dan menjadi tempat bertaubat bagi orang-orang yang beriman dan kaum muslimin seluruhnya.
Padahal Allah telah menjelaskan, tidak ada yang merasa berat atas seruan untuk kembali bersatu dalam menegakan Islam ini, kecuali orang-orang yang musyrik.
شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحًا وَالَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِۦٓ إِبْرٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓ ۖ أَنْ أَقِيمُوا۟ الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا۟ فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ اللَّـهُ يَجْتَبِىٓ إِلَيْهِ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ
Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). ﴾Q.S. Asy Syuura (423):13﴿.
Untuk menjembantani dan memahami perbedaan serta persamaan antara Imam dan Khalifah, mari kita kaji beberapa ayat dan hadits berikut ini:
Ayat-Ayat Tentang Imam
وَإِذِ ابْتَلَىٰٓ إِبْرٰهِۦمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمٰتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّى جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا ۖ قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِينَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim”. ﴾Q.S. Al Baqarah (2):124﴿.
يَوْمَ نَدْعُوا۟ كُلَّ أُنَاسٍۭ بِإِمٰمِهِمْ ۖ فَمَنْ أُوتِىَ كِتٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ فَأُو۟لٰٓئِكَ يَقْرَءُونَ كِتٰبَهُمْ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا
(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. ﴾Q.S. Al Israa’ (17):71﴿.
Dalam ayat di atas, kata – بِإِمٰمِهِمْ – diartikan “dengan pemimpin nya” yang menunjukkan bahwa Imam itu artinya adalah pemimpin. Pada ayat yang lain Allah menjelaskan bahwa pemimpin bagi orang-orang beriman itu adalah Allah dan RasulNya serta orang-orang yang beriman.
وَنَجَّيْنٰهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِى بٰرَكْنَا فِيهَا لِلْعٰلَمِينَ
Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. ﴾Q.S. Al Anbiyaa (21):71﴿.
وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحٰقَ وَيَعْقُوبَ نَافِلَةً ۖ وَكُلًّا جَعَلْنَا صٰلِحِينَ
Dan Kami telah memberikan kepada-nya (Ibrahim) lshak dan Ya’qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami). Dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh ﴾Q.S. Al Anbiyaa (21):72﴿.
وَجَعَلْنٰهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَآ إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرٰتِ وَإِقَامَ الصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءَ الزَّكَوٰةِ ۖ وَكَانُوا۟ لَنَا عٰبِدِينَ
Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah, ﴾Q.S. Al Anbiyaa (21):73﴿.
Jelas sekali dalam ayat-ayat di atas bahwa kata Imam itu artinya adalah pemimpin dan Nabi Ibrahim dan nabi-nabi dari kalangan bani Israel yang merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim, adalah pemimpin bagi bani Israel yang beriman kepada Allah. Sebagai nabi dan utusan Allah yang terakhir, maka Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallampun adalah juga Imam (pemimpin) bagi orang-orang yang beriman.
Dan para Nabi itu adalah juga Khalifah (pengganti) Allah di muka bumi sehingga mentaati para nabi itu adalah sama dengan mentaati Allah. Hal dijelaskan Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam dalam haditsnya berikut ini:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Barangsiapa yang mentaatiku berarti ia telah mentaati Allah, dan barang siapa yang mendurhakai perintahku, maka berarti ia telah mendurhakai Allah. Barangsiapa yang mematuhi Imam (pemimpin) berarti ia telah mematuhiku dan barang siapa yang mendurhakai Imam (pemimpin) berarti ia telah mendurhakaiku. (Shahih Muslim No.3417).
Oleh karena Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam itu adalah Nabi dan Rasul Allah yang terakhir, maka setelah beliau tidak akan ada lagi Nabi, melainkan yang ada adalah Khalifah (pengganti) para Nabi dan Rasul.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Dahulu Bani Israil itu dipimpin oleh para nabi, setiap kali seorang nabi mangkat, maka akan digantikan dengan nabi lain. Dan sesungguhnya tidak ada seorang nabi pun setelahku dan akan muncul para khalifah yang banyak. Mereka bertanya: “Lalu apakah yang engkau perintahkan kepada kami? Nabi Shallallahu alaihi wassalam menjawab: Berpeganglah dengan baiat khalifah pertama dan seterusnya serta berikanlah kepada mereka hak mereka, sesungguhnya Allah akan menuntut tanggung jawab mereka terhadap kepemimpinan mereka. (Shahih Muslim No.3429).
Selain Isa Al-Masih yang nanti akan turun kembali ke muka bumi, jika ada orang yang mengaku Nabi atau Rasul, maka orang itu telah berdusta dan ia adalah Dajjal (Pendusta).
Ayat-Ayat Tentang Khalifah:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. ﴾Q.S. Al Baqarah (2):30﴿.
يٰدَاوُۥدُ إِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيفَةً فِى الْأَرْضِ فَاحْكُم بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّـهِ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّـهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌۢ بِمَا نَسُوا۟ يَوْمَ الْحِسَابِ
Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. ﴾Q.S. Shaad (38):26﴿.
قَالُوٓا۟ أُوذِينَا مِن قَبْلِ أَن تَأْتِيَنَا وَمِنۢ بَعْدِ مَا جِئْتَنَا ۚ قَالَ عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُهْلِكَ عَدُوَّكُمْ وَيَسْتَخْلِفَكُمْ فِى الْأَرْضِ فَيَنظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ
Kaum Musa berkata: “Kami telah ditindas (oleh Fir’aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: “Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu. ﴾Q.S. Al A’raf (7):129﴿.
أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوٓءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَآءَ الْأَرْضِ ۗ أَءِلٰهٌ مَّعَ اللَّـهِ ۚ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). ﴾Q.S. An Naml (27):62﴿.
هُوَ الَّذِى جَعَلَكُمْ خَلٰٓئِفَ فِى الْأَرْضِ ۚ فَمَن كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُۥ ۖ وَلَا يَزِيدُ الْكٰفِرِينَ كُفْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ إِلَّا مَقْتًا ۖ وَلَا يَزِيدُ الْكٰفِرِينَ كُفْرُهُمْ إِلَّا خَسَارًا
Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka. ﴾Q.S. Faathir (35):39﴿.
Merujuka kepada ayat yang berkaitan dengan kata Imam, maka para nabi itu adalah Imam bagi orang-orang yang beriman, namun tidak semua nabi itu memiliki kekuasaan, seperti halnya Nabi Ibrahim, Nabi Ishaq, Ya’qub ‘alaihi salam.
Secara semantik atau menurut lugoh, arti kata daripada Khalifah itu sebenarnya adalah pengganti, namun jika merujuk kepada ayat-ayat di atas, maknanya identik dengan penguasa. Artinya Khalifah itu adalah Imam (pemimpin) bagi orang-orang yang beriman yang telah mendapat karunia kekuasaan dari Allah, sehingga mereka menjadi pengganti bagi Allah di muka bumi karena kekuasaan itu hanya milik Allah semata sebagaimana yang telah ia Janjikan dalam ayat berkut ini:
وَعَدَ اللَّـهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِى ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَأُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُونَ
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. ﴾Q.S. An Nuur (24):55﴿.
قُلِ اللَّـهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. ﴾Q.S. Ali Imran (3):26﴿.
Hadist-Hadits tentang Imam dan Khalifah
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda” : “Dahulu bani Israel senantiasa dipimpin oleh para Nabi, setiap wafat seorang Nabi diganti oleh Nabi yang lainnya dan sesudahku ini tidak ada lagi Nabi dan akan diangkat beberapa Khalifah bahkan akan bertambah banyak”. Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apa yang engkau perintahkan kepada kami?” Beliau menjawab: “Tepatilah bae’atmu pada yang pertama dan berilah kepada mereka haknya, maka sesungguhnya Allah akan menanyakan kepada mereka apa yang digembalakannya.” (HR. Al-Baukhari, Shahih Bukhari dalam Kitabul Bad’ul Khalqi: IV/206).
Dari Abi Sa’id Al-Khudri radiyallahu’anhu, ia berkata: “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda”: “Apabila dibae’at dua Khalifah (dalam satu masa), maka bunuhlah yang terakhir dari keduanya.” (H.R. Muslim, Shahih Muslim dalam Kitabul Imaroh: II/137).
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Barangsiapa yang mentaati Imam maka sungguh ia telah mentaati aku dan barangsiapa yang memaksiati Imam maka sungguh ia telah memaksiati aku” (H.R. Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah dalam Bab Tha’atul Imam: II/201).
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang mati sedang tidak ada atasnya imam maka ia mati dengan mati jahiliyyah.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam As Sunnah, Syaikh Nashir berkata dalam Takhrij: Isnadnya Hasan: 1057).
Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash radiyallahu anhuma, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa membae’at Imam dengan berjabat tangan dan kesungguhan hati, maka haruslah ia mentaatinya semampunya. Maka jika datang orang lain akan merebutnya, maka pukulah leher orang tersebut.” (H.R. Muslim, Shahih Muslim dalam Kitabul Imaroh: II/132, Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah: II/467, An-Nasai, Sunan An-Nasai VII/153-154. Lafadz Muslim).
Berpegang kepada ayat-ayat di atas dan juga penjelasan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, maka seluruh Nabi itu adalah Imam (pemimpin) bagi orang-orang yang beriman, namun tidak semua Nabi itu diberi kekuasaan oleh Allah sehingga tidak semua Nabi itu dapat dikatakan sebagai Khalifah dalam pengertian sebagai Penguasa, kecuali jka istilah Khalifah itu hanya digunakan dalam pengertian sebagai Imam pengganti.
Oleh karena itu, maka sebenarnya tidak ada yang dapat jadikan alasan oleh pihak Khilafatul Muslimin untuk menolak Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang telah melaksanakan syare’at bae’atul Imaroh untuk mengangkat Imam sesuai dengan dalil-dalil yang qath’i dan sesuai dengan perintah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam yang jelas dan tegas, bukan berdasarkan pendapat akal siapapun.
Maka dengan ini saya menghimbau, hendaknya warga Khilafatul Muslimin dan para tokohnya takut kepada Allah serta tidak merasa berat serta membantah perintah Allah dan RasulNya yang merupakan jalan keluar dari perpecahan umat dan merupakan ketetapan Allah dan RasulNya.
Semoga ayat-ayat berikut ini menjadi peringatan yang bermanfaat:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّـهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ اللَّـهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِينً
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. ﴾Q.S. Al Ahzab (33):36 ﴿
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. ﴾Q.S. An Nisaa (4):65﴿.
SukaSuka
JAMA’AH MUSLIMIN (HIZBULLAH) DIMAKLUMKAN/DIMAKLUMATKAN
اللهُ أَكْبَرُ، أَللهُ أَكْبَرُ ، لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ
هُوَ اللهُ أَكْبَرُ، أَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Alhamdu lillaahi Robbil ‘alamiin, pada Hari Raya Iedul Adha, 10 Dzulhijjah 1372 H, 58 tahun yang lalu, dengan taqdir dan idzin ALLAH Subhanahu wa Ta’ala semata-mata, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sebagai wujud Khilafah ‘Alaa Min-haajin Nubuwwah dimaklumkan di Jakarta Raya, Indonesia, dan disiarkan ke Dunia Islam. Tujuh bulan sebelum pemakluman itu Jama’ah Muslimin ini telah diwujudkan kembali, ditandai dengan pembai’atan Imam dan makmum di Jakarta pada hari Jum’at pagi, 8 Rabiul Akhir 1372 H. (23 Januari 1953 M.) setelah dirintis pada masa akhir penjajahan Belanda di Indonesia dalam situasi Perang Dunia II.
Ditetapi kembali Al Jama’ah ini adalah suatu karunia ALLAH, dalam memenuhi panggilan suci, panggilan ALLAH dan Rasul-Nya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kepada orang-orang beriman untuk hidup ber-Jama’ah, antara lain difirman-kan ALLAH dan disabdakan Rasul-Nya seperti tersebut di atas, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada ALLAH sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan kamu sebagai Muslimin. Dan berpegang teguhlah kamu sekalian kepada Tali ALLAH (Al-Qur’an: Islam) dengan ber-Jama’ah, dan janganlah kamu berpecah belah (berfirqah-firqah) ; dan ingatlah akan ni`mat ALLAH kepada kamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka ALLAH mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni`mat ALLAH orang-orang yang bersaudara; dan kamu (sebelumnya) telah berada di tepi jurang Neraka, lalu ALLAH menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah ALLAH menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Al-Qur’an, surah Ali Imran, ayat 102-103).
Dan bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam:
”Tetaplah kamu berada dalam Jama’ah Muslimin dan Imaam mereka.” (Hadits Riwayat Al-Bukhori: juz 44 halaman 225; Muslim: juz 2 halaman 134-135; Ibnu Majah: juz 4 halaman 1317 no. 3972).
“Wajib atas kamu sekalian ber-Jama’ah dan jauhilah perpecahan (menyendiri), karena sesungguhnya syaithon bersama orang yang menyendiri dan dia menjauhkan diri dari dua orang. Barangsiapa hendak bertempat tinggal di Jannah, maka hendaklah dia menetapi Al Jama’ah. (Hadits Riwayat Tirmidzi dari ‘Umar: Sunan At-Tirmidzi: Jamiush Shahih, Kitabul Fitan, Bab Ma Ja-a Luzumil Jama’ah, juz 4: 465-466, no.3091).
“Aku perintahkan kepada kamu sekalian dengan lima perkara, sebagaimana ALLAH memerintahkan kepadaku dengan lima perkara itu, dengan ber-Jama’ah, Mendengar, Tho’at, Hijrah, dan Jihad fi-Sabilillah. Sesungguhnya barangsiapa keluar dari Jama’ah sekedar sejengkal, maka sebenarnya ia telah menarik ikatan Islam dari lehernya sampai ia kembali (taubat).” (Hadits Riwayat Ahmad: Juz 4 halaman 202).
Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Al-Jama’ah itu rahmat dan firqah itu azab.”(Hadits Riwayat Ahmad: Juz 4 halaman 375).
Adapun kalimat Hizbullah dalam tanda kurung itu adalah nama sifat, ciri dan sikap Jama’ah Muslimin tersebut, sebagaimana Firman ALLAH:
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ. وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ .
“Pimpinan kamu hanyalah ALLAH dan Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang mengerjakan Sholat dan mengeluarkan Zakat, dan mereka adalah orang-orang yang ruku’. Dan barang siapa yang mengambil ALLAH dan Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman menjadi pemimpin, maka sesungguhnya itulah Hizbullah, merekalah orang-orang yang menang.” (Al Qur’an, surah Al Maidah : 55, 56).
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا ءَابَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ.
“Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada ALLAH dan Hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang ALLAH dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang ALLAH telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasuk-kan-Nya mereka ke dalam Jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. ALLAH ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada ALLAH. Mereka itulah Hizbullah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Hizbullah itulah yang menang”. (Al-Qur’an, Surah Al-Mujadalah, ayat 22).
Jama’ah Muslimin adalah wadah yang disediakan oleh ALLAH bagi Muslimin untuk bermasyarakat Wahyu, bermasyarakat Islam dalam beribadah kepada ALLAH menurut contoh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Karenanya, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) bukan suatu organisasi ciptaan atau karya akal pikiran manusia, bukan perserikatan, bukan sekte, bukan hizbiyah, bukan partai dan sebutan-sebutan lain yang dibuat oleh manusia. Tetapi Jama’ah Muslimin itu adalah ciptaan ALLAH, yang diwujudkan pelaksanaannya oleh Rasulullah Shallal-lahu ‘alaihi wa Sallam bersama para shahabat dan kaum Muslimin dahulu.
Jama’ah Muslimin yang berpihak kepada ALLAH (Hizbullah) lahir dari kandungan Islam untuk segenap kaum Muslimin, berjuang karena ALLAH, dengan ALLAH, untuk ALLAH, bersama-sama kaum Muslimin menuju Mardlatillah, ridho ALLAH.
Jama’ah Muslimin telah diwujudkan dan diamalkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan para shahabat beliau, kemudian dilanjutkan oleh para khalifah Rasyidin Al-Mahdiyyin. Kemudian Jama’ah Muslimin tenggelam pada masa Mulkan ‘Adhon dan Mulkan Jabariyah. Selanjutnya Jama’ah Muslimin sebagai wujud Khilafah ‘Alaa Minhaajin Nubuwwah diwujudkan dan dimaklumkan pada Hari Nahar 10 Dzulhijjah 1372 H. (20 Agustus 1953 M) sekaligus mengisi kevakuman kepemimpinan Dunia Islam setelah berakhirnya kepemimpinan Muslimin di bawah Mulkan Utsmaniyah di Turki yang sering disebut Khilafah Utsmaniyah dalam bentuk Mulkan. (1922-1924 M).
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) terus tegak di tengah-tengah antara lain-lain golongan, menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat ma’ruf dan menolak kemungkaran sejak 1372 H. hingga kini dan Insya ALLAH seterusnya sampai ALLAH menentukan keberadaannya. Tiada daya dan kekuatan apapun kecuali hanya dengan izin ALLAH Subhanahu wa Ta’ala. ALLAHU AKBAR ! ***
SukaSuka
KEMBALI KEPADA KHILAFAH ‘ALA MINHAJIN NUBUWAH
Menjelang runtuhnya Kesultanan Turki Utsmani dan sesudahnya hingga tahun 1952 muslimin di berbagai dunia termasuk di Indonesia mengadakan musyawarah/konferensi untuk mengembalikan sistem khilafah. Akan tetapi semua usaha ini belum berhasil mewujudkan khilafah.
Ketidak berhasilan ini lebih banyak disebabkan karena faktor nasionalisme masing–masing pihak yang dibawa ke majelis musyawarah.
Konferensi Khilafah di berbagai negara, pra dan pasca keruntuhan Utsmaniyyah (1924)
All India Khilafat Conference 1919 M di India
Konferensi Islam International 1921 M. di Karachi Pakistan
Dewan Khilafah, 1924 di Mekkah. (Oleh Syarif Husein Amir) —tidak berlanjut.
Kongres Kekhilafahan Islam 1926 di Kairo
Kongres Muslim Dunia 1926 di Mekkah
Konferensi Islam Al-Aqsha 1931 di Yerussalem
Konferensi Islam International kedua 1945 di Karachi
8. Konferensi Islam International ketiga 1951 di Karachi
9. Pertemuan Puncak Islam 1954 di Mekkah
10. Konferensi Muslim Dunia 1964 di Mogadishu
11. Konferensi Muslim Dunia 1969 di Rabat-Maroko —– melahirkan OKI
12. Konferensi Tingkat Tinggi Islam, 1974 di Lahore Pakistan. (Presiden Uganda, Idi Amin mengusulkan Raja Faisal jadi Khalifah. Tapi Raja Faisal menolak.—– (2 tahun setelah Raja Faisal menjawab surat Wali Al-Fatah)
Setelah mengalami perjalanan yang panjang muncullah tiga pertanyaan dalam pemikiran Dr. Syaikh Wali Al–Fattaah :
Mengapa kaum muslimin senantiasa gagal dalam memperjuangkan Islam?
Mungkinkah Islam dapat ditegakkan dengan cara di luar Islam?
Mustahil dalam Islam tidak ada sistem untuk memperjuangkan Islam?
Dari tiga pertanyaan itulah Wali Al-Fattaah terus-menerus melakukan kajian bersama para ulama saat itu, untuk mencari solusi permasalahan tersebut. Maka beliau menarik kesimpulan; bahwa Islam tidak mungkin ditegakkan dengan cara-cara diluar Islam, termasuk melalui jalur politik parlementer. Hal ini pula yang menjadi dasar beliau mengundurkan diri dari Masyumi.
Yang memilih keluar dari Masyumi ternyata tidak hanya Wali Al-Fattaah, tapi juga tokoh-tokoh lain yang kecewa dengan keberadaan Masyumi, antara lain : H. Agus Salim, Abdul Gaffar Ismail dan Al-Ustadz H.S.S. Djamaan Djamil. 28
Sampai suatu hari, di akhir tahun 1952 Wali Al-Fattaah mendapat hadiah satu paket buku dari KH. Munawwar Khalil yang berjudul “ Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”.
Dari buku inilah awalnya Wali Al-Fattaah menemukan solusi krisis ummat, dan didapat jawaban yang jelas, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengamalkan Islam dengan Jama’ah dan Imaamah.
Setelah berkali-kali diadakan musyawarah dengan para ulama, terjadilah pembai’atan Wali Al-Fattaah pada tanggal 10 Dzulhijjah 1372 H/20 Agustus 1953. di gedung Aducstaat (Bapenas sekarang) Jakarta.
Diantara para ulama yang membai’at awal Wali Al-Fattaah generasi awal adalah :
– Kyai Muhammad Maksum (Khadimus Sunnah, ahli hadits asal Yogyakarta- Muhammadiyah)
– Ust. Sadaman (Persis-Jakarta)
– KH. Sulaeman Masulili (Sulawesi)
– Ust. Hasyim Siregar (Tapanuli)
– Datuk Ilyas Mujaindo, dll.
Setelah pembai’atan di hari Idul Adha tersebut, kemudian disiarkan melalui media cetak: Harian Keng Po, Pedoman dan Daulat Rakyat, serta media elektronik : melalui Radio Australia dalam bahasa Inggris 22 Agustus 1953 oleh Zubeir Hadid dan di RRI Pusat (1956) oleh Ust. Abdullah bin Nuh dalam bahasa Arab.29 Inilah awal ditetapinya kembali Jama’ah Muslimin dan Imaamnya.
Musyawarah Ahlul Halli Wal ‘Aqdi I
Setelah lama tidak mendapat reaksi dan tanggapan positif dari muslimin, tahun 1376 H./1956 M, diadakan Musyawarah Ahlul Halli Wal ‘Aqdi yang pertama, tanggal 15-18 Jumadil Awal 1376 H./18-21 Desember 1956 M, di Jl. Menteng Raya 58 Jakarta.
Musyawarah itu memutuskan : “ Wajib bagi Dunia Islam dewasa ini menegakkan seorang Khalifah.”
Tanggapan atas musyawarah ini muncul dua tahun sesudah keputusan, antara lain dari : M. Isa Anshary dan Harsono Tjokroaminoto. Keduanya mengirim surat pada Wali Al-Fattaah yang berisi do’a ; mudah-mudahan kesemuanya itu memberikan manfaat bagi muslimin.
Musyawarah Ahlul Halli Wal ‘Aqdi II
Pada tanggal 27-29 Rajab 1378 H. (6-8 Pebruari 1959 M.) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengadakan Musyawarah Ahlul Halli Wal Aqdi kedua di Masjid Taqwa, Petojo Sabangan, Jakarta. Musyawarah ini merupakan evaluasi atas realisasi putusan Ahlul Halli Wal Aqdi yang pertama, sejauh mana telah dilaksanakan umat Islam.
Setelah mengadakan pengecekan ke berbagai dunia Islam, selama enam tahun 1953-1959 di 26 negara, terutama yang mayoritas muslim, tidak ada pembai’atan lain yang menetapi Jama’ah Muslimin dengan sistem Khilafah selain Wali Al-Fattaah.
Tahun 1970-an bai’at kepada Wali Al-Fattaah, Ust. Abdul Halim Sulaeman MA. Sebagai Mutakhorij/Alumni lulusan Darul Hadits Makkah Al-Mukarromah, yang saat itu direkturnya bernama : Syaikh Muhaimin Abu Syammah. Setelah bai’at Ust. Abdul Halim banyak bershodaqoh ilmu kepada para ustadz laiinnya, terutama seputar ilmu hadits.
Tahun 1972, mendapat tanggapan positif dari Raja Faisal – Saudi Arabia antara lain sebagai berikut :
“ Yang terhormat Asy-Syaikh Wali Al-Fattaah, Assalaamu ‘alaikum warahmatullahhi wabarokaatuh. Waba’du. Maka sungguh telah sampai pada kami risalahmu yang tertanggal; 28 Muharram 1392 H. bertepatan dengan 14 Maret 1972, ……………………..Maka kami berterima kasih padamu atas usahamu yang baik dan cita-citamu yang benar dan ruh keislamanmu yang tinggi…………….” Semoga Allah menjagamu.30
Pada tahun 1974 diadakan pengecekan lagi melalui musyawarah tingkat puncak selama tiga hari di Masjid Sunda Kelapa Jakarta. Dihadiri oleh para ulama dan zu’amma, para tokoh organisasi Islam seluruh Indonesia, serta para kedubes negara Islam di Jakarta. Hasilnya tetap belum ada pengamalan sistem khilafah dalam wujud Jama’ah Muslimin sebagaimana yang telah ada di Indonesia.
Apabila dikemudian hari ditemukan Imaam yang dibai’at lebih awal dengan sistem Khilafah dan mewujudkan Jama’ah Muslimin, Maka Wali Al-Fattaah bersama seluruh ma’mumnya dengan keikhlashan hati, insya Allah siap menjadi makmum31 pada yang lebih awal. Setelah wafat 19 Nopember 1976 M, keimaamahan Wali Al-Fattaah dilanjutkan dengan pembai’atan H. Muhyiddin Hamidy, tanggal 20 Nopember 1976.
Dipetik dari :
ISLAM dan KHILAFAH MENERANGI UMMAT SEPANJANG ZAMAN
Oleh: Abu Wihdan Hidayatullah
(Staf Majelis Dakwah Pusat Jama`ah Muslimin [Hizbullah])
SukaSuka
walaupun sy diajak masuk ke masjid baru yg indah dan megah, sy akan tetap brada dmasjid yg pertma kali dbgun walaupun bgunanya sudah usang, sy akan ìstqomah dmzjd ini
SukaSuka
Saya kira sudah lebih dua tahun forum tanya jawab ini berhenti…dan saya harapkan tidak terjadi perpecahan umat…siapapun yang jadi pemimpin selama dia taat kepada Allah dan Rasulnya harus kita dukung, karena umat menantikan persatuan yang sudah hilang..hari ini kita saksikan kaum muslimin bagaikan hidangan di atas meja, dan siapapun bisa memakan kita…bersatulah kaum muslimin…
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin..
SukaSuka
Jama’atul Muslimin adalah wadahnya
Khilafatul Muslimin adalah sistim kepemimpinannya
Khilafah yang meneruskan perjuangan Nabi Muhammad Rasulullah saw dan Khulafa-ur-Rasyidin ra adalah Khilafatan ‘Ala Minhajjin Nubuwwah, yaitu Khilafah yang dimulai dengan kenabian, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw.
SukaDisukai oleh 1 orang
Siep mas
SukaSuka